Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/11/13 |
|
Jumat, 13 November 2020 (Minggu ke-23 sesudah Pentakosta)
|
|
Mahkota adalah lambang kemegahan yang dikenakan oleh raja atau ratu. Mahkota merupakan lambang legitimasi kekuasaan, kemakmuran, kejayaan, dan kehidupan. Akan tetapi, bagaimana dengan mahkota yang sudah jatuh dari kepala pemakainya? Apakah hal itu masih dikatakan sebagai sesuatu yang megah? Bacaan hari ini berbicara tentang Samaria atau Kerajaan Utara yang disimbolkan dengan Efraim. Kota yang subur itu penuh dengan orang-orang yang melakukan kejahatan. Mabuk oleh anggur menggambarkan keadaan mereka yang lupa diri, hidup dalam kecemaran, pesta pora, dan kenajisan. Mereka begitu bangga dengan keadaan mereka yang baik dan kaya karena kesuburan tanahnya sehingga melupakan Allah (1). Namun kemudian, kota itu menjadi kota yang celaka sehingga Allah akan membinasakan mereka melalui kekuatan bangsa asing. Segala kebanggaannya akan lenyap diinjak-injak para penyerbu yang datang dengan kekuatan penuh. Kota yang penuh kebanggaan itu akan hilang lenyap dan tidak diingat orang lagi (2-4). Lalu, bagaimana supaya mahkota yang sudah rusak itu mendapatkan kembali kemegahannya? Allah semesta alam akan menjadi mahkota yang permai dan perhiasan kepala yang indah bagi sisa umat-Nya. Dia akan menaruh keadilan pada orang-orang yang mengadili, kekuatan dan keberanian kepada para penjaga atau pengawal kota (5-6). Orang yang hidupnya mengandalkan kekayaan, kedudukan, atau kebesarannya, kemudian meninggalkan Allah dan hidup dengan cara yang tidak berkenan, akan mendapat hukuman. Segala perbuatan mengandalkan kekuatan sendiri akan hancur tidak bersisa lagi. Allah sajalah yang seharusnya menjadi andalan manusia. Sudah seharusnya hukum-hukum Allah menjadi kesukaan manusia. Sebagai ciptaan yang berharga bagaikan mahkota, mari kita tidak menjadi tinggi hati atas kemampuan dan keberadaan kita! Sebaliknya, kita terus menjalani ketetapan-Nya dengan rendah hati supaya tetap menjadi mahkota kebanggaan-Nya. [SGT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |