Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/11/14 |
|
Senin, 14 November 2005
|
|
Judul: Sukses sebagai pahlawan iman Budaya instan dari dunia modern/pascamodern ini melanda berbagai aspek kehidupan bahkan juga mempengaruhi banyak orang Kristen. Sukses didefinisikan sebagai kenikmatan hidup saat ini (harta, takhta, wanita/pria) seakan-akan hidup orang Kristen hanya untuk di sini dan satu kali ini saja. Semua pahlawan iman yang disebutkan di bagian ini berasal dari zaman sesudah Musa, yakni mereka yang sudah menerima penggenapan janji Allah, Tanah Perjanjian. Namun, mereka terus berjuang dalam iman agar umat Tuhan pada masa mereka hidup kudus dan taat kepada firman-Nya. Mereka disebut penulis Ibrani sebagai pahlawan iman yang sukses karena taat sampai akhir kepada kehendak Tuhan. Memang akhir hidup mereka berbeda-beda. Ada yang Tuhan izinkan mengalami kemenangan dan kelepasan dari berbagai penderitaan (ayat 32-34). Namun, tidak sedikit dari mereka yang justru diperbolehkan Tuhan menjalani siksa dan derita bahkan mati mengenaskan (ayat 35-37). Ada dua hal yang membuat mereka bertahan dalam iman, yaitu tujuan hidup mereka bukan di dunia ini melainkan di dunia yang akan datang (ayat 35) dan keyakinan mereka bahwa Allah akan menyediakannya bagi mereka kelak. Apa yang tidak diterima para pahlawan iman pada waktu itu, yaitu penggenapan janji-janji Allah, telah diterima orang Kristen pada masa kini (ayat 40). Kalau para tokoh PL sukses bertahan dalam imannya, terlebih lagi seharusnya kita yang memiliki berbagai fasilitas penunjang iman. Kita memiliki keselamatan yang sempurna di dalam Kristus, Alkitab yang mengajarkan kehendak-Nya serta menyajikan kesaksian para tokoh iman pendahulu kita, dan Roh Kudus yang tinggal dalam hati kita untuk mendorong dan memberi kekuatan untuk bertahan. Adakah alasan bagi kita untuk tidak sukses dalam mengiring Tuhan? Responsku: _________________________________________________________________ _________________________________________________________________
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |