Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/11/14 |
|
Sabtu, 14 November 2015
|
|
Judul: Hidup Bijak Tentang ketidakbijakan, pengamsal menyoroti mengenai perbuatan yang tidak bijak (13, 15, 23, 26) dan perkataan yang tidak bijak (14, 19, 20). Membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar, menerima suap, serta membalas kebaikan dengan kejahatan digambarkan pengamsal sebagai perbuatan yang tidak bijak. Sedangkan pertengkaran, perbantahan, dan bersilat lidah akan membuat seseorang jatuh ke dalam kehancuran. Kontras dengan kebebalan dan ketidakbijakan yang membawa seseorang menuju duka dan kehancuran, pengamsal menyoroti bagian lain dari kehidupan manusia yang dapat membawa sukacita dan kebijaksanaan. Apa yang menyukakan dalam hidup? Keberadaan sahabat yang penuh kasih (17) dan hati yang gembira (22). Lalu apa yang disebut bijak dalam hidup? Ketika kita tahu kapan perlu menahan diri dan menahan perkataan (27, 28). Karena itu, jalanilah hidup dengan sukacita dan bijaksana di dalam Tuhan. Perhatikanlah bagaimana kita hidup di dunia ini, agar tidak terjerumus pada kebebalan dan ketidakbijakan. [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |