Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/11/14 |
|
Senin, 14 November 2016 (Minggu ke-27 sesudah Pentakosta)
|
|
Ketika dunia terasa semakin keras dan kejam, dan selagi isi berbagai harian dan majalah membuat kita kian takut, layar TV penuh berita yang membuat kita banyak bertanya akan dibawa ke mana bangsa ini, jelaslah hidup dalam kasih adalah dambaan kita semua. Namun, kita tahu yang dibutuhkan memang kasih yang tulus dan sejati. Karena itu, nasihat Paulus kepada warga jemaat di Roma-bacaan kita hari ini-sungguh relevan. Paulus menegaskan: "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik" (9). Nasihat Paulus sangat pas karena persoalan banyak orang, berkait dengan kasih, memang soal kepura-puraan. Tak sedikit orang menyembunyikan agenda sebenarnya ketika melakukan hal yang baik-ada udang di balik batu. Dengan kata lain: ada maunya. Bisa dimaklumi jika Paulus juga menasihati warga jemaat di Roma untuk saling mengasihi seperti saudara dalam keluarga. Nasihatnya memang jitu dan konkret karena tak mungkin kita berpura-pura dalam sebuah keluarga. Semua orang dalam keluarga pasti tahu "belangnya masing-masing." Lagi pula, memang kita tidak perlu mengharapkan pujian dari anggota keluarga kita sendiri bukan? Tindakan kasih itu menjadi sangat jelas ketika pengikut Kristus memberkati orang yang menganiaya mereka. Memberkati di sini berarti meminta Allah supaya Ia memberkati orang-orang yang kejam terhadap kita. Dengan kata lain, meminta Allah untuk memberikan apa yang baik bagi orang yang telah menyakiti kita. Kasih semacam ini sungguh radikal karena orang terbiasa-dan merasa itu merupakan hal lumrah-mengutuk orang lain yang berbuat jahat kepada mereka. Pada akhirnya, Paulus menyerukan: "Lakukanlah apa yang baik bagi semua orang. Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!" (17-18). Paulus menantang warga jemaat di Roma, juga kita, agar sedapat mungkin hidup damai dengan semua orang. Tak gampang memang. Namun, itulah standar hidup pengikut Kristus. [CC]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |