Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/11/15 |
|
Senin, 15 November 2010
|
|
Judul: Dengar teguran-Nya! Yang pasti Ahab pun demikian. Dia tidak senang mendengar kehendak Tuhan yang terdengar buruk bagi dia. Maka waktu Yosafat, besannya, ingin mengetahui kehendak Tuhan terlebih dulu saat ia mengajak besannya itu memerangi Ramot-Gilead, Ahab tidak menjadikan Mikha sebagai pilihan utama. Untuk memuaskan Yosafat, ia mengumpulkan empat ratus orang nabi. Bayangkan, empat ratus orang nabi berkumpul di hadapan kedua orang raja itu! Dan keempat ratus orang itu serempak memadukan suara mereka dengan mengatakan bahwa Allah mendukung rencana kedua raja itu (5). Entah karena apa, Yosafat masih belum yakin pada suara kenabian mereka (6). Karena tak ada pilihan lagi, maka dipanggillah seorang nabi lagi yang diyakini Ahab dapat dimintai petunjuk Tuhan (7). Dialah Mikha. Walau meyakini Mikha sebagai nabi yang menyampaikan kebenaran suara Tuhan, Ahab tidak menyukai Mikha. Bagi Ahab, Mikha tidak pernah menyampaikan hal yang baik, selalu saja yang buruk. Padahal Mikha hanya menyampaikan apa yang dinyatakan Tuhan. Namun karena diancam oleh suruhan Ahab, mulanya Mikha mengikuti saja pendapat empat ratus nabi itu (12, 14). Lalu karena didesak oleh Ahab untuk mengatakan yang sebenarnya, Mikha menyampaikan pernyataan Tuhan yang sesungguhnya (16, 18-22). Mendengar dan menerima yang baik-baik saja, itulah yang selalu kita inginkan. Sulit bagi kita untuk mendengar firman Tuhan yang terasa buruk, yaitu yang menegur dan memperingatkan kita. Padahal firman Tuhan yang terasa keras itu pun perlu kita dengar agar kita tahu bagaimana harus merespons dan menyesuaikan diri kita dengan apa yang Tuhan kehendaki. Dengan menegur dan memperingatkan kita, sesungguhnya Tuhan sedang memperlihatkan bahwa Ia mengasihi kita dan menginginkan kita hidup di jalan-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |