Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/11/15 |
|
Minggu, 15 November 2020 (Minggu ke-24 sesudah Pentakosta)
|
|
Judul di atas adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa. Artinya, sebuah desa memiliki tata caranya sendiri, sementara sebuah negara pun memiliki tatanannya sendiri. Ungkapan itu dipakai untuk menunjukkan bahwa setiap daerah memiliki adat kebiasaannya masing-masing. Jika sebuah desa atau negara saja memiliki tata aturannya sendiri, begitu juga Allah. Dia memiliki aturan atau kebijaksanaan untuk menata kehidupan manusia. Firman Allah yang kita baca hari ini adalah sebuah metafora yang mengambil latar pertanian untuk menunjukkan kebijaksanaan Allah. Seorang petani tahu kapan waktunya harus mempersiapkan lahan dan kapan akan menanam. Seorang petani juga tahu benih apa saja yang akan ditaburkannya. Segala pengetahuan dari petani itu tidak berasal dari dirinya sendiri, melainkan diberikan oleh Allah (24-25). Di sini, petani itu adalah Yesaya yang melaksanakan kehendak Allah, yaitu menyampaikan pesan Allah kepada umat-Nya dan kepada semua pembesar. Tugas Yesaya adalah mempersiapkan lahan dan memberitakan firman. Allah hendak menjadikan bangsa itu bangsa yang kudus. Oleh karena itu, melalui firman-Nya Allah menyampaikan bahwa Dia akan menyaring dan memilih orang-orang yang setia dan taat kepada-Nya. Sementara, mereka yang tidak mau mengikuti firman Allah akan dipotong dan dibuang sebagai bentuk pendisiplinan. Tiap-tiap orang menerima bagiannya sesuai dengan perbuatannya (28). Allah memberikan dan mengatur tatanan umat-Nya agar kita selalu hidup berpadanan dengan kehendak dan hukum-Nya. Dia melakukan semua itu dalam hikmat dan kebijaksanaan yang dimiliki-Nya. Allah juga memakai manusia atau lembaga manusia sebagai alat sekaligus rekan sekerja-Nya untuk melaksanakan kehendak-Nya. Jika kita mengikuti tatanan yang Allah tetapkan melalui setiap aturan yang dibuat oleh otoritas di atas kita, maka kehidupan kita menjadi baik. Namun sebaliknya, jika tidak bersedia mengikuti, maka bersiaplah untuk tergilas alat pengirikan-Nya. [KRS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |