Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/11/16 |
|
Jumat, 16 November 2012
|
|
Judul: Hindari dendam, pegang perintah Tuhan Lebih lagi dosa bangsa Yehuda. Sebagai bangsa pilihan Tuhan, perbuatan mereka bertolak belakang dengan jati diri mereka. Tindakan mereka seperti bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan dengan menyembah alah-alah lain (4). Mereka telah mengkhianati Tuhan dan perjanjian-Nya. Tuhan marah atas mereka dan menjatuhkan hukuman pada seluruh kerajaan Yehuda yang dimulai dari istana raja di Yerusalem. Berita penghukuman terhadap Yehuda, disatu sisi merupakan pernyataan keadilan Allah. Allah tidak hanya menghakimi bangsa-bangsa di sekitar Israel yang jahat, umat-Nya pun tidak luput dari tuntutan-Nya agar hidup benar di hadapan-Nya. Di sisi lain, ini strategi Amos untuk menarik perhatian Israel, saudara Yehuda. Ada permusuhan di antara keduanya, sehingga kita bisa membayangkan Israel berseru dan bersorak, "Memang pantas Yehuda dihukum!" Ada dua peringatan bagi kita, yaitu agar kita tidak menyimpan dendam terhadap orang lain dan menyimpan berhala. Dengan menyimpan dendam, kita sebenarnya menolak pimpinan Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus memiliki sikap waspada sebab banyak sekali hal di sekitar kita dapat menggantikan posisi Tuhan. Ilah modern yang siap menduduki posisi utama dalam hidup kita seperti uang, pekerjaan, kekuasaan, dll. Sikap waspada hanya dapat kita peroleh dengan hidup berdasarkan pimpinan Roh Kudus. Bacalah firman Tuhan setiap hari agar kita senantiasa dipimpin-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |