Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/11/16 |
|
Senin, 16 November 2015
|
|
Judul: Tuhan, Menara yang Kuat Hal kedua yang disoroti oleh pengamsal adalah mengenai perkataan orang yang dapat menimbulkan penghinaan (3, 13, 23), pengkhianatan (8, 18), pertikaian (17, 18), pengaruh yang kuat (4, 20, 21). Secara khusus, perkataan dari orang bebal hanya membeberkan isi hatinya (2), menimbulkan perkelahian (6), dan menjerat hidupnya (7). Jika demikian, lalu apa yang seharusnya kita lakukan dalam hidup ini? Pengamsal menyebutkan beberapa hal, yaitu hidup rendah hati (12) berpengertian (15), mendapat isteri (22), dan sahabat (24). Namun yang terpenting di atas semua itu adalah hidup bersandar pada Tuhan. Menarik sekali, pengamsal menggambarkan Tuhan sebagai menara yang kuat. Ya, ketika hidup kita dipenuhi hal-hal yang menakutkan atau pun kita mengalami banyak persoalan dan kesulitan, berlarilah kepada Tuhan karena Ia mampu melindungi hidup kita dengan kekuatan kuasa-Nya. Dalam Dia ada keselamatan dan perlindungan, karena Allah adalah menara yang kuat bagi setiap orang yang berlindung kepada-Nya. [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |