Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/11/17 |
|
Selasa, 17 November 2015
|
|
Judul: Hidup Berakal Budi dan Berbelas Kasihan Selanjutnya, mengenai hidup yang berbelas kasihan. Menjalani hidup yang berbelas kasihan berarti hidup dengan memperhatikan orang miskin dan lemah (4, 7, 17), dermawan (6), dan berbuat baik (12). Dengan kata lain, menjalani hidup yang berbelas kasihan berarti mewujudkan kepedulian terhadap orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan pertolongan dan kebaikan. Mengapa pengamsal mendorong umat Allah untuk menjalani dua cara hidup ini? Agar kehidupan umat Allah mencerminkan karakter Allah itu sendiri. Sebagaimana kita ketahui, Allah kita adalah Allah yang benar dan penuh kasih. Dengan menjalani kedua gaya hidup seperti itu, hidup yang berakal budi dan berbelas kasihan, sesungguhnya kita sedang menjalani hidup yang mencerminkan kebenaran dan kasih Allah bagi orang-orang di sekitar kita. Sekali lagi, perhatikanlah bagaimana kita hidup. Sudahkah hidup anda berakal budi dan berbelas kasihan? [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |