Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/11/18 |
|
Sabtu, 18 November 2006
|
|
Judul: Hukuman adil bagi semua bangsa Ada orang berkata, Tuhan adil dalam menghukum dosa terbukti dari bencana yang melanda dunia ini tanpa pandang bulu. Malapetaka hadir tak mengenal diskriminasi. Negara kecil-besar, miskin-kaya, berbudaya tinggi atau berteknologi tinggi, beragama maupun nonteis, tak luput dari musibah-musibah berskala besar. Keadilan Allah akan ditegakkan atas semua bangsa karena dosa-dosa mereka (30-31). Ada tiga hal bisa kita perhatikan dari daftar bangsa yang mendapatkan nubuat penghukuman (19-26). Pertama, Yehuda disebut di awal dari daftar ini. Hal ini menunjukkan bahwa penghakiman selalu dimulai dari umat Allah sendiri (band. 1Pet. 4:17). Ini sangat penting karena justru panggilan umat Tuhan adalah menjadi model hidup kudus bagi bangsa-bangsa lain (Kel. 19:6). Karena umat Tuhan hidup dalam ketidakkudusan, maka mereka menjadi contoh bagaimana hukuman Allah dijatuhkan. Kedua, daftar bangsa ini menunjukkan bahwa apabila umat Tuhan sendiri diadili dan dihukum keras, bagaimana mungkin bangsa-bangsa lain yang tidak menyembah Dia dapat luput (Yer. 25:29)? Ketiga, dari daftar bangsa ini, Mesir disebut pertama sesudah Yehuda (19), dan Babilonia (utara) terakhir (26). Keduanya adalah negara adikuasa, yang secara silih berganti menanamkan kuasanya yang kejam dan jahat kepada bangsa-bangsa lainnya. Mesir terkenal dengan dewa dewi mereka, serta Babilonia karena kegarangan mereka menaklukkan bangsa-bangsa kecil. Tidak ada yang bisa luput dari tangan keras Tuhan. Tuhan yang adil pasti akan menghukum semua orang berdosa. Kalau orang Kristen tidak menyaksikan Kristus melalui kesaksian hidup kudus dan benar, bagaimana orang dunia bisa mengenal Dia? Jangan-jangan penghukuman atas mereka sebenarnya menunjukkan betapa kita kurang giat mengabarkan Injil! Renungkan: Allah yang adil pasti menghukum dosa. Namun, dalam Kristus Allah yang adil siap mengampuni!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |