Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/11/18 |
|
Kamis, 18 November 2010
|
|
Judul: Ingat: kita punya Tuhan Kengerian karena merasa terancam bisa melanda siapa saja, tanpa kecuali. Seorang raja seperti Yosafat sekali pun tidak luput dari rasa takut akan keberadaan musuhnya. Namun masalah sesungguhnya bukan terletak pada rasa takut itu sendiri, melainkan bagaimana kita menanggapi rasa takut itu. Kalau si ibu yang didatangi debt-collector membiarkan diri dikuasai rasa takut, Raja Yosafat justru segera bertindak. Yosafat memutuskan untuk mencari Tuhan dalam doa dan puasa (3-4). Bukan saja secara pribadi, raja Yosafat juga melibatkan seluruh rakyat dalam berdoa dan berpuasa, sehingga dituliskan: "Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari Tuhan" (4a). Dalam doanya, Yosafat menyampaikan segala keluh kesah dan ketakutannya (6-12). Dan satu kesadaran penting dimiliki Yosafat, bahwa ia dan bangsanya tidak punya kekuatan serta tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, karena itu mereka meminta pimpinan Tuhan. Tuhan pun menjawab melalui nubuat yang disampaikan oleh seorang nabi yang bernama Yahaziel (14). Tuhan menjanjikan kemenangan kepada Yehuda, bahkan dengan "tidak usah bertempur", karena mereka akan disertai oleh Tuhan (17). Rasa takut dan terancam memang akan membuat kita merasa bingung dan seolah kehilangan pijakan. Namun kesadaran dan tindakan Yosafat menjadi teladan bagi kita saat menghadapi rasa takut. Kita memang tidak memiliki kesanggupan dan kuasa untuk mengatasi keganasan orang-orang yang berusaha mengincar kejatuhan kita, tetapi ingatlah bahwa kita punya Tuhan. Mata-Nya tertuju pada kita dan Ia akan menolong kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |