Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/11/18 |
|
Jumat, 18 November 2011
|
|
Judul: Iman dan Pengharapan Pengharapan mulia ini dapat tetap dimiliki orang percaya walaupun sedang mengalami penderitaan hidup. Mengapa? Karena penderitaan yang dialami orang beriman berguna untuk menguji iman sehingga iman itu semakin dimurnikan dari waktu ke waktu. Bila terbukti teruji, orang beriman layak menerima puji-pujian, kemuliaan, dan kehormatan pada waktunya (7). Selanjutnya Petrus mengatakan bahwa kita dapat berbahagia karena ada sukacita yang tidak terhingga dan tidak terkatakan bagi setiap orang yang percaya dan memiliki jaminan keselamatan. Keselamatan ini merupakan bagian dari rencana Allah yang agung sejak dari kekekalan dan merupakan rahasia bagi para nabi Perjanjian Lama, yang tersembunyi selama berabad-abad. Namun rahasia itu kemudian terungkap, yaitu rahasia yang menyangkut jemaat di antara masa penderitaan dan kedatangan Kristus kembali dalam kemuliaan. Kita adalah bagian dari jemaat ini. Oleh karena itu, berimanlah sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus agar kita memiliki pengharapan yang teguh dan mulia akan kedatangan Yesus kembali sehingga kita akan mendapat bagian dari apa yang Tuhan telah janjikan. Dalam semua itu, selama masih di dunia kita harus mewujudkan iman dan pengharapan kita dengan mengasihi Tuhan dan sesama kita. Dengan demikian, kita boleh hidup dalam sukacita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |