Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/11/18 |
|
Minggu, 18 November 2012
|
|
Judul: Janji syalom Tuhan Syukur kepada Allah, walau situasi pemazmur saat itu tidak ideal (5-8), jauh dari pengalaman dipelihara dan dipulihkan Allah (2-4), pemazmur masih mampu melihat ke depan dan meyakini syalom Allah akan dinyatakan (9-14)! Ya, janji Allah adalah pegangan pemazmur tatkala memori hanya dapat mengakui apa yang telah terjadi tanpa mampu menggiringnya ke masa sekarang apalagi masa depan. Sebaliknya pengenalan akan Allah yang berkehendak memberikan syalom kepada umat-Nya menjadi kekuatan untuk menjalani masa kini dan menyongsong masa depan yang gemilang. Syalom Allah bukan hanya keselamatan dari musuh, tetapi juga penegakan keadilan di dalam negeri serta kesejahteraan umat. Bagi umat Tuhan masa kini, ingatan akan kebaikan Allah haruslah ditumpukan pada karya salib Kristus 2000 tahun silam. Di situlah "kasih dan kesetiaan [telah] bertemu, keadilan dan damai sejahtera [telah] bercium-ciuman". Catatan sejarah keselamatan itu merupakan janji syalom Allah yang dapat dialami umat sepanjang zaman. Maka kita berani menyongsong masa depan kedatangan Dia kembali yang membawa penyempurnaan! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |