Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/11/18 |
|
Senin, 18 November 2013
|
|
Judul: Allah pembela umat-Nya Tidak satu bangsa pun yang diperbolehkan menindas umat kepunyaan Allah lebih dari yang diizinkan oleh Allah. Allah telah memberi izin kepada Babel untuk menjajah umat-Nya. Ia memberi izin karena umat-Nya telah berpaling dari-Nya (6). Sayangnya Babel tidak tahu diri. Ia tidak menaruh belas kasihan terhadap umat Israel. Ia berlaku sewenang-wenang terhadap umat Israel. Babel bahkan ingin berkuasa atas Israel untuk selama-lamanya sehingga mereka menindas dan merendahkan bangsa ini (7-10). Hal ini memicu amarah Allah, yang empunya umat Israel. Allah menurunkan kemuliaan Babel hingga ke posisi yang terendah (1-3). Ia bahkan mengantikan kemuliaan mereka dengan nista dan aib. Allah sendiri yang melakukan pembalasan itu (3-4). Ayat 8-15 memaparkan kedahsyatan malapetaka yang ditimpakan-Nya kepada Babel. Sejarah membuktikan bahwa kejayaan bangsa Babel tidak bertahan lama. Kerajaan Babel hanya bertahan hingga pemerintahan Belsyazar, (Dan. 5:30). Kerajaan Babel kemudian diserang oleh bangsa Media dan kalah, bahkan Belsyazar pun tewas dalam penyerangan itu. Pemerintahan bangsa Babel diganti oleh bangsa Media dengan Darius sebagai rajanya (Dan. 6:1). Darius, orang Media, menjadi penguasa atas seluruh wilayah kekuasaan bangsa Babel (Dan. 9:1). Firman ini memberi penghiburan bagi kita bahwa Allah adalah pembela umat-Nya. Allah tidak berdiam diri atas penderitaan umat-Nya. Memang, Allah sendiri dalam kedaulatan-Nya bisa memakai siapa saja untuk menghukum maupun memberkati umat-Nya. Di balik semua itu, Allah sangat peduli akan umat-Nya. Ia tidak mengizinkan musuh menindas umat-Nya, berlaku lebih dari yang diperkenankan-Nya. Percayalah kepada-Nya! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |