Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/11/18 |
|
Kamis, 18 November 2021 (Minggu ke-25 sesudah Pentakosta)
|
|
Kita tahu bahwa alat saringan pada dasarnya berfungsi untuk memisahkan yang cair dari yang padat dalam suatu campuran. Dalam kehidupan rohani pun kita memerlukan saringan untuk memisahkan berbagai pengajaran yang ada. Konteks pergumulan itulah yang akan dihadapi oleh orang percaya, khususnya jemaat di mana Timotius tinggal. Konteks pergumulan yang dimaksud di sini adalah munculnya pengajar-pengajar sesat, ajaran-ajaran setan, dan tipu daya pendusta-pendusta (1-5). Untuk itulah, Paulus mengingatkan Timotius tentang bagaimana seharusnya seorang muda yang percaya dan mengikut Kristus menyikapi konteks pergumulan tersebut (6-15). Ada sejumlah hal penting sebagai pedoman untuk bersikap: saling mengingatkan; melatih diri untuk rajin beribadah; berharap kepada Allah; memberitakan dan mengajarkan kebenaran firman Tuhan; menjadi teladan melalui perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian; bertekun dalam membaca Kitab Suci; membangun; dan mengajar; juga menggunakan karunia dari Allah. Semua ini harus dijalani dengan tekun, supaya jemaat dapat mengawasi diri mereka dari pengajaran sesat dan hidup di dalam pengajaran sejati yang membawa kepada keselamatan (16). Tidak berbeda jauh dari pergumulan yang dihadapi oleh Timotius, kita pun yang hidup di zaman sekarang harus tetap waspada terhadap segala pengajaran yang kita terima. Sebab tanpa kita sadari, ada berbagai macam doktrin dari berbagai aliran kekristenan yang bisa membawa kepada penyesatan. Kita harus selalu menyaring segala sesuatu yang kita dengar. Untuk itulah, kita membutuhkan saringan, yakni firman Tuhan. Bukan sekadar isi khotbah pendeta sebab pendeta bisa saja kurang tepat, tetapi firman Tuhan yang selalu benar dan patut dipertahankan. Oleh sebab itu, kita perlu memperlengkapi diri kita sendiri dengan mendalami dan mengalami firman Tuhan sehingga kita mempunyai pedoman yang kuat untuk menghadapi pandangan dunia masa kini. Kita juga perlu menjaga kasih persekutuan, serta berani bersaksi untuk menyatakan apa yang benar guna membangun dan membina sesama kita. [SDL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |