Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/11/21 |
|
Selasa, 21 November 2006
|
|
Judul: Menentang nabi palsu Nabi dan nubuat palsu jelas-jelas ada! Para nabi palsu mengklaim mewartakan firman yang berasal dari Allah. Berita mereka menarik perhatian karena memberi harapan dan janji sejahtera. Hananya mengklaim mendapatkan firman Tuhan yang isinya bertentangan dengan nubuat Yeremia. Nubuat Hananya dengan mengatasnamakan Tuhan adalah bahwa kuk Babel akan patah dalam waktu dua tahun (2-4). Kalau benar Tuhan sumber berita tersebut, Yeremia akan sangat bergirang karena ia mengasihi dan peduli kepada umat Yehuda. Namun, nubuat Hananya adalah nubuat palsu. Pesan yang berbeda tidak mungkin sama berasal dari Allah. Pertama, nubuat Hananya bertentangan dengan firman yang langsung diterima Yeremia, dan yang sedang digenapi. Hananya adalah pendusta yang mengucapkan perkataan yang tidak Allah perintahkan (Ul. 18:20). Kedua, Hukum Taurat dengan jelas menjanjikan berkat atau kutuk berdasarkan ketaatan umat Tuhan pada Perjanjian Sinai (Im. 26; Ul. 28). Umat Yehuda jelas-jelas membangkang pada firman-Nya, maka nubuat penghukuman adalah sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Ketiga, semua nabi Tuhan sejati sebelum masa Yeremia menubuatkan kebenaran firman Tuhan yang sama dengan nubuat Yeremia (Yer. 28:8). Sejarah umat Allah PL dan Gereja pada masa PB menyaksikan bahwa Allah tidak membiarkan dosa merusak kemurnian umat Tuhan. Dosa harus dihukum. Orang yang tidak bertobat akan dibinasakan. Maka nubuat sejahtera dari Hananya adalah dusta (9). Jangan bingung dengan klaim nubuat yang spektakuler bahkan dari hamba Tuhan terkenal sekalipun. Ujilah setiap nubuat dalam terang firman Tuhan. Berpegang pada firman Tuhan, belajar dari sejarah gereja, dan memiliki hati yang dengar-dengaran suara Roh Kudus akan meluputkan kita dari tipu Iblis. Renungkan: Standar untuk membedakan ajaran sesat dari kebenaran Tuhan adalah dengan berpegang pada dan hidup di dalam kebenaran Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |