Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/11/21 |
|
Minggu, 21 November 2010
|
|
Judul: Antara murka dan anugerah Bacaan hari ini adalah tentang Yoram, anak sulung Yosafat, yang naik takhta menggantikan ayahnya yang telah wafat. Tidak seperti ayahnya yang hidup dengan melakukan hal yang benar dimata Tuhan (2Taw. 20:32), Yoram justru sebaliknya, melakukan hal-hal yang jahat (6). Sebagai upah kejahatannya itu, Yoram sesungguhnya layak untuk dimusnahkan. Namun penulis kitab Tawarikh memberikan sebuah catatan penting di ayat 7: "Tuhan tidak mau memusnahkan keluarga Daud oleh karena perjanjian yang diikat-Nya dengan Daud.." Dengan kata lain, Yoram, sekalipun melakukan hal yang jahat dimata Tuhan, tidak lantas membuat Allah membatalkan perjanjian-Nya atas keturunan Daud. Tuhan telah mengikat perjanjian-Nya dengan Daud (1Raj. 11:36). Tindakan Yoram yang jahat sepatutnya dihukum, tetapi bukan berarti menggagalkan rencana kekal Allah atas keturunan Daud. Tuhan memiliki rencana besar atas Daud dan keturunannya. Sayang bagi Yoram, ia tidak mendapat bagian di dalamnya. Yoram justru harus berhadapan dengan murka dan penghukuman dari Tuhan (12-20). Sebagai orang percaya, kita harus bersyukur untuk setiap anugerah dan kemurahan yang diberikan oleh Tuhan. Janji-Nya akan selalu Dia genapi dalam hidup kita. Berilah respons sungguh-sungguh terhadap setiap anugerah Tuhan, dengan ketaatan dan tidak mau berkompromi dengan dosa.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |