Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/11/21 |
|
Kamis, 21 November 2019 (Minggu 23 sesudah Pentakosta)
|
|
Alkitab menggambarkan adanya dua dunia, yaitu dunia yang kelihatan secara kasat mata (akal budi) dan dunia yang tidak kelihatan (iman). Manakah yang lebih penting di antara kedua dunia itu? Dalam Perjanjian Lama, umat Israel sangat paham bahwa Allahlah yang maju memerangi para musuh mereka (bdk. Yos. 24:12-13). Mazmur 76 juga menggambarkan hal yang sama. Pemazmur melihat Allah sebagai Pahlawan Perang yang perkasa. Ia mematahkan panah berkilat, perisai, pedang, dan alat perang (4). Orang-orang yang berani dan gagah perkasa dari pihak musuh kehilangan kekuatannya dan mereka dijarah oleh Allah (6). Sebegitu perkasanya, Allah cukup menghardik dan semua musuh serta kuda mereka tertidur lelap (7). Semua pemimpin atau pun raja patah semangat dan tidak tahan menghadapi murka Allah (8, 13). Bahkan, bumi pun takut dan tertegun mendengar keputusan-Nya (9). Ternyata, murka Allah itu ditujukan untuk menyelamatkan semua orang yang tertindas di bumi (10). Karenanya, pemazmur menutup mazmurnya dengan meminta umat membayar nazar dan memberikan persembahan kepada Tuhan yang ditakuti (12). Pemazmur menekankan bahwa dalam setiap peperangan, Allah yang berperang bagi umat-Nya. Di tangan Allah yang perkasa, musuh mereka yang begitu kuat kehilangan kuasanya dan mudah ditaklukkan. Karena itu, umat perlu bersyukur kepada Allah yang memenangkan peperangan bagi mereka.Hal senada juga ditegaskan oleh Paulus bahwa peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan roh-roh jahat di udara (Ef. 6:12). Marilah kita menyadari bahwa setiap keputusan yang diambil setiap hari adalah peperangan rohani. Kita perlu bergantung kepada Tuhan untuk mengambil sebuah keputusan yang benar dan tepat. Kita harus memercayakan peperangan rohani setiap hari ke dalam tangan Allah. Sebab, kita hanya dapat menang jika Allah yang maju berperang bagi kita. Doa: Ajarkan aku untuk mengerti bahwa hidup adalah medan peperangan rohani. [IT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |