Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/11/22 |
|
Jumat, 22 November 2013
|
|
Judul: Tantangan dan penguatan Sang Hamba mendapatkan kepastian bahwa Ia tidak akan melakukan tugas-Nya sendirian. Tuhan pada waktu-Nya akan bertindak (8). Sesuai dengan panggilan-Nya, Sang Hamba pasti akan berhasil memberitakan kabar baik penyelamatan Tuhan dan pasti akan diterima. Cakupan kabar baik itu adalah untuk semua umat manusia, yang dalam keadaan terpenjara oleh dosa (9), lapar dan haus karena kegersangan hidup (10), dan mereka yang terpisah dari sumber kehidupan sejati (11-12). Mereka akan beroleh kelepasan dan kelegaan. Bagian ini ditutup dengan ajakan kepada seluruh bumi dengan gunung-gunungnya, dan langit diajak untuk bersorak-sorai karena penindasan akan berakhir (13). Realitas yang harus Sang Hamba sadari justru ditunjukkan oleh Israel sendiri. Mereka tetap tidak dapat percaya bahwa Tuhan peduli kepada mereka (14). Padahal Tuhan sudah berulang kali menyatakan kasih setia-Nya kepada mereka. Tuhan itu seperti ibu yang tidak pernah bisa melupakan anak kandungnya (15). Israel diminta untuk melihat dengan kaca mata iman pembebasan yang akan terjadi, dan masa depan untuk anak cucu mereka (17-21). Mereka akan terheran-heran dengan karya penyelamatan Tuhan yang ajaib ini. Tuhan Yesus sendiri ditolak dan bahkan dibunuh dalam melaksanakan tugas mesianik-Nya. Namun, Allah membangkitkan Dia, dan kesudahannya ialah bangsa-bangsa datang untuk percaya dan menyembah-Nya. Memang yang paling sulit menerima karya-Nya justru Israel sendiri. Kita perlu berdoa agar belas kasih dan kasih setia-Nya tetap dicurahkan kepada umat-Nya tersebut. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |