Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/11/22 |
|
Rabu, 22 November 2017 (Minggu ke-24 sesudah Pentakosta)
|
|
Akibat melanggar komitmen, Nebukadnezar lupa pada pernyataan yang pernah diucapkannya bahwa Allah Daniel adalah Allah yang berkuasa mengatasi segala allah (bdk. Dan. 2:47). Hilangnya komitmen pribadi membuahkan kesalahan fatal dalam kehidupan Nebukadnezar. Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta (sekitar 27 meter) dan lebarnya enam hasta (sekitar 2, 7 meter). Letak patung itu ada di dataran Dura wilayah Babel. Bahan-bahan pembuatan patung itu terbuat dari emas murni. Tidak heran apabila patung emas yang berdiri tegak dan menjulang tinggi itu membuat setiap orang yang melihatnya berdecak kagum karena takjub. Patung emas telah menjadi simbol kebanggaan dan wibawa kerajaan Babel. Sebagai orang Babel yang terbiasa melakukan ritual keagamaan, patung itu menjadi sarana penyembahan kepada dewa-dewi Babel. Saat patung akan diresmikan, seluruh warga negara dan para pembesar kerajaan diundang untuk menyaksikan penahbisan patung emas itu (3). Upacara penahbisan patung dilakukan dengan ritual ala Babel. Dalam ritual itu, seorang bentara berseru dengan suara nyaring bahwa Raja Nebukadnezar menitahkan kepada segala bangsa, suku, dan bahasa untuk menyembah patung itu saat mereka mendengar bunyi-bunyian sangkakala, seruling, kecapi, dan lainnya (4-5). Barangsiapa tidak menyembah patung emas akan dicampakkan seketika ke dalam api (6). Keputusan Nebukadnezar ini menjadi ancaman bagi orang-orang Yehuda yang ada di wilayah Babel. Sebab mereka hanya menyembah Allah yang hidup dan bukan patung buatan manusia. Pada zaman sekarang, tindakan Nebukadnezar masih sering kali dipraktikkan oleh banyak orang dengan cara sinkretisme agama. Banyak orang menggadaikan imannya kepada allah lain dan melupakan Allah Sang Pencipta. Pertanyaan adalah apakah kita siap sedia mempertahankan iman kepada Allah dalam Kristus? Untuk itu dibutuhkan komitmen dan tekad yang kuat untuk memelihara kesetiaan kepada Allah. [WSP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |