Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/11/22 |
|
Kamis, 22 November 2018 (Minggu ke-26 sesudah Pentakosta)
|
|
Perayaan Paskah adalah perayaan kemerdekaan Israel sebagai suatu bangsa. Dalam bacaan ini, Allah, melalui Musa, menegaskan, "Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya" (Kel. 12:14). Untuk merayakan Paskah ini umat Israel diminta menyembelih anak domba jantan, tidak bercela, dan berumur setahun (5). Darah anak domba jantan itu diambil sedikit dan dibubuhkannya pada kedua tiang pintu dan ambang atas (7). Dagingnya dimakan bersama roti tidak beragi dan sayur pahit (8). Memang bukan suatu yang lazim bagi kebanyakan bangsa. Makna dari Paskah ini ialah bahwa kemerdekaan Israel bukanlah direbut dengan perjuangan angkatan bersenjata. Tetapi, Allahlah yang turun tangan dalam mengupayakan kemerdekaan Israel. Allah sendirilah yang membunuh setiap anak sulung, baik manusia maupun ternak. Bagian umat Israel adalah percaya kepada Allah. Kepercayaan itu dibuktikan dengan cara membubuhkan darah anak domba jantan di tiang dan ambang atas. Tindakan itulah yang akan menyelamatkan umat Israel dari pemusnahan massal anak sulung. Perayaan Paskah-di mana para peserta perjamuan bersantap sambil berdiri dalam sikap berjaga-jaga-memperlihatkan keterlibatan aktif peserta, baik secara bersama maupun individual. Perayaan Paskah bukan sekadar aktivitas rutin, tetapi harus dilakukan dengan penuh khidmat dalam suasana ibadah kepada Allah. Dan itulah yang sungguh menyelamatkan. Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa isi dunia (lih. Yoh.1:29). Penyelamatan dari hukuman dosa tidak diperoleh melalui upaya manusia, tetapi hanya oleh tindakan Allah sendiri melalui peristiwa penyaliban Anak-Nya. Manusia tinggal percaya. Tentu tak sekadar ucapan, melainkan hidup bagi Allah sebagai ungkapan syukur atas penyelamatan-Nya. Doa: Tuhan mampukan kami menghayati peristiwa kematian-Mu dalam hidup sesehari. [YM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |