Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/11/23 |
|
Kamis, 23 November 2006
|
|
Judul: Allah menentang nabi palsu Di samping menegaskan agar umat Yehuda dalam pembuangan menerima mutasi mereka sebagai kehendak Allah, kini Yeremia menyampaikan firman Allah yang menentang dan menyatukan murka Allah kepada para penubuat palsu. Di mata penduduk Yerusalem dan raja Yehuda yang masih bertahan di kota itu, mereka yang ditawan di Babel adalah orang-orang yang tidak beruntung. Namun, Yeremia menegaskan kembali bahwa justru yang taat pada firman dan mau ditawan ke Babel akan menerima pengampunan dan penyertaan Allah. Sebaliknya, mereka yang sengaja menghindar dari pedang dan belenggu Babel, penghukuman masih menanti mereka (17-19). Gelombang hukuman meng-hancurkan akan bertubi-tubi menimpa mereka (17-18). Hukuman yang lebih parah lagi akan jatuh atas mereka yang menjadi penghasut rakyat untuk menolak hajaran Allah melalui Babel. Penyesatan orang-orang jahat, yang berkedok pemuka agama tersebut mengakibatkan banyak rakyat yang teperdaya serta ada di bawah bayang-bayang murka Allah (21-23). Orang seperti Semaya, yang walaupun ikut terbuang di Babel, namun masih tidak mau bertobat, malah mengajak rakyat murtad dan menfitnah Yeremia, adalah orang yang pantas dihukum keras. Dan memang Tuhan menghukumnya dengan keras sebab ia menghasut orang untuk murtad (32). Di kalangan Kristen pun kadang kita bertemu dengan penghasut-penghasut sedemikian. Mereka menawarkan `sejahtera\' palsu dengan penafsiran mereka akan firman Tuhan. Kepalsuan mereka terungkap dari ajakan dan cara hidup yang mengumbar hawa nafsu, menyebarkan ajaran bahwa Allah selalu memberkati, tapi mengabaikan bahwa berkat Tuhan yang utama yaitu kekudusan datang melalui kehidupan yang didisiplin, dibentuk, dan dimurnikan Allah. Renungkan: Renungkan dan praktikkan firman Tuhan, ini akan menolong kita membedakan sejahtera sejati dari `sejahtera\' palsu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |