Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/11/23 |
|
Selasa, 23 November 2010
|
|
Judul: Berani karena benar Ahazia yang jahat telah menemui kematiannya di tangan Yehu, cucu Nimsi (22:9). Sepeninggalnya, tidak ada dari anak-anaknya yang sanggup memerintah sehingga membuat ibunya, Atalya, mengambil alih pemerintahan setelah membinasakan seluruh keturunan raja dari kaum Yehuda (22:9-10). Akan tetapi Yoas, anak bungsu raja Ahazia, berhasil lolos dari tragedi tersebut berkat pertolongan saudara perempuannya. Oleh Yosabat, sang kakak, Yoas disembunyikan di rumah Allah selama enam tahun lamanya di bawah pengawasan imam Yoyada. Adapun Yoyada, paham apa yang tengah terjadi dalam kerajaan Yehuda, yakni bahwasanya Atalya, nenek dari Yoas tersebut, tidak berhak sama sekali atas tampuk pemerintahan yang ada. Yoyada menunggu saat yang tepat untuk melakukan sesuatu hal yang benar, yakni melantik Yoas menjadi raja atas Yehuda. Ini tentu saja bukan tanpa risiko, mengingat Atalya adalah seorang yang bengis dan kejam. Ia menghadapi risiko dicopot dari jabatannya sebagai imam, hingga risiko kehilangan nyawanya dan seluruh anggota keluarganya. Sungguh mengerikan. Dinamika kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Pada waktu semuanya baik dan lancar, kita tidak pernah akan menemukan kesulitan untuk mengambil keputusan-keputusan yang baik dan benar. Namun apabila sesuatu kemudian terjadi dan kita dihadapkan pada kondisi dan situasi yang sulit, saat itulah ketangguhan iman dan keberanian kita diuji. Mari meneladani imam Yoyada. Bertindaklah apabila Anda yakin apa yang Anda lakukan adalah benar. Tuhan pasti menyertai Anda.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |