Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/11/23 |
|
Senin, 23 November 2015
|
|
Judul: Tuhan yang tak Tertandingi Jika dilihat dari penampilan luar, orang yang tidak berhikmat tampaknya berkuasa dan kuat. Tetapi, sekuat apapun kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki orang yang tidak berhikmat, sesungguhnya kemenangan ada di tangan Tuhan (31). Sedangkan orang yang berhikmat dipaparkan oleh pengamsal sebagai orang yang mengejar kebenaran dan kasih (21); orang yang memelihara mulut dan lidahnya (23); orang yang suka memberi (26); orang yang bersedia mendengarkan keluhan dan penderitaan orang lain (28); dan orang yang jujur (29). Sedalam apapun hikmat yang dimiliki oleh seseorang, pengamsal mengingatkan bahwa tidak ada hikmat dan pengertian yang dapat menandingi kemahatahuan Tuhan (30). Pengajaran amsal pada bagian ini sangat indah, karena mengingatkan kita sekali lagi siapakah kita di hadapan Tuhan. Apapun yang kita perbuat, Tuhan tahu. Sebesar apapun kekuatan kita, tetap tidak dapat menandingi kemahakuasaan Tuhan. Sedalam apapun hikmat yang kita miliki, tidak dapat menyaingi hikmat Tuhan. Semua itu disebabkan oleh status serta kedudukan Tuhan sebagai Pencipta semesta alam, sedangkan kita hanyalah ciptaan-Nya yang fana. Kiranya pemahaman ini mendorong kita untuk lebih mengagumi, mengasihi-Nya, serta hidup seturut kehendak-Nya. [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |