Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/11/24 |
|
Selasa, 24 November 2009
|
|
Judul: Karena sombong Tuhan memang pernah memberi pelajaran kepada umat-Nya melalui bangsa-bangsa lain. Namun bangsa-bangsa itu hanyalah alat di tangan Allah. Mereka tidak akan pernah bisa lepas dari kendali dan kuasa Allah. Sebab itu mereka tidak boleh bertindak melebihi yang ditetapkan Allah. Seperti bangsa Filistin, bangsa Amon, Moab, Etiopia, dan Asyur (ayat 8, 9, 12, dan 13) juga akan menjadi sasaran murka Allah. Allah akan menghukum mereka karena telah menganggap bahwa keberhasilan mereka menduduki tanah milik umat Allah, adalah keberhasilan dewa-dewa sesembahan mereka. Mereka menganggap Allah Israel telah dikalahkan oleh dewa-dewa mereka. Karena itu mereka menjarah tanah milik umat Allah dengan penuh kesombongan (ayat 8, 10). Kalau sebelumnya umat dijarah oleh bangsa-banga lain, maka pada saatnya Allah akan memakai umat-Nya untuk menjarah bangsa-bangsa seperti Moab, Amon, dan lain-lain. Bahkan bukan saja akan menjarah, tetapi sisa-sisa mereka akan menjadi warisan milik umat Allah (ayat 9). Allah juga akan membalikkan pikiran mereka. Jika sebelumnya mereka menyembah dewa-dewa, mereka akan berbalik menyembah Allah Israel yang hidup. Nubuat terhadap bangsa-bangsa asing sesungguhnya merupakan peringatan juga bagi umat Allah. Jika bangsa-bangsa asing menderita karena arogansi mereka, bukankah umat Allah pun akan mengalami hal yang sama? Bahkan mungkin lebih lagi, karena umat sudah mengenal kebenaran Allah maka seharusnya bisa bersikap lebih baik. Peringatan Tuhan terhadap bangsa asing sesungguhnya merupakan kesempatan bagi umat Allah untuk mencari Allah dan kebenaran-Nya. Ingatlah bahwa Allah menghukum orang yang meninggikan diri terhadap Allah dan juga terhadap orang lain. Allah ingin manusia tunduk kepada Dia dan memiliki relasi yang benar dengan orang lain, dalam hal ini dengan tidak bersikap sombong. Maka carilah Tuhan, carilah keadilan, carilah kerendahan hati.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |