Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/11/24 |
|
Senin, 24 November 2014
|
|
Judul: Penggenapan janji penghukuman Kehancuran Yerusalem terjadi sebagai bagian dari penghukuman Tuhan atas umat-Nya yang durhaka. Secara khusus ditegaskan bahwa kepemimpinan yang buruk dari seorang raja mengakibatkan seluruh rakyat berdosa. Pada bagian ini ditegaskan bahwa ulah Zedekia bukan hanya mengakibatkan penduduk Yerusalem harus menderita, keluarganya pun ikut menderita. Tentu saja, Zedekia yang paling menderita (10-11). Penghukuman dahsyat ini termasuk meruntuhkan tembok Yerusalem yang menjadi kebanggaan Yehuda sebagai benteng yang tangguh, dan penghancuran bait Allah yang selama ini disalahgunakan sebagai jaminan bahwa Tuhan akan terus melindungi umat-Nya, walaupun mereka berdosa kepada-Nya (lihat Yer. 7:1-15). Dengan hancurnya simbol-simbol keagamaan Yehuda, diharapkan hancur pula teologi yang keliru tersebut, sehingga tidak ada cara lain selain berserah penuh pada kedaulatan Allah serta tunduk kepada firman-Nya. Nubuat Yeremia pada mulanya disampaikan agar umat sebelum dihukum mendapat kesempatan bertobat. Sayang sekali, kesempatan itu tidak digunakan dengan baik malah umat dipimpin rajanya memilih tetap tinggal dalam dosa dengan rasa aman yang palsu. Murka Tuhan akhirnya dijatuhkan. Mereka harus kehilangan kemerdekaan. Jangan tunggu sampai Tuhan memukul keras kita, sebelum kapok dan bertobat. Mari, buka hati Anda kepada-Nya, dan persilakan Dia membongkar kejahatan hatimu dan kemudian memurnikannya kembali. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |