Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/11/24 |
|
Rabu, 24 November 2021 (Minggu ke-26 sesudah Pentakosta)
|
|
Mau mengalami penderitaan? Pada umumnya orang akan menjawab tidak. Namun, apakah ada hidup tanpa penderitaan? Rasanya tidak. Setiap orang pasti punya penderitaannya sendiri. Lazimnya orang berusaha melepaskan diri dari penderitaan. Namun, orang percaya justru dipanggil untuk siap menderita sebab mereka adalah pejuang-pejuang iman. Orang yang memberitakan Injil Yesus disebut "seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus" (3) karena hal itu tidaklah mudah, dan tantangan serta hambatan senantiasa menghadang. Namun, ia rela menanggung derita demi memperdengarkan Injil Yesus Kristus, penggenapan janji Allah dan berita keselamatan bagi manusia (8). Perjuangan Paulus menjadi contoh. Ia dipenjara, namun firman Allah tidak dapat dibelenggu (9). Paulus terus berkarya dengan sabar demi membimbing sesama kepada keselamatan kekal (10). Semangat dan perjuangan semacam inilah yang ingin ditularkan Paulus kepada Timotius dan jemaat Tuhan pada waktu itu. Apa yang membuat seorang pejuang iman kuat menghadapi penderitaan? Pertama, ia menjadi kuat bukan karena dirinya sendiri melainkan karena kasih karunia Tuhan (1). Kedua, ia berfokus pada perintah Allah, berjuang dalam menaati hukum Allah, dan bekerja keras hingga membuahkan hasil (4-6). Ketiga, ia mengikuti Yesus ke mana pun juga (11-13). Penderitaan dan kematian Yesus karena ketaatan-Nya kepada Bapa di Surga bukanlah akhir. Yesus dibangkitkan dan menang. Kemenangan Yesus akan menjadi kemenangan para pejuang iman yang setia. Kehidupan di dunia makin hari makin dipenuhi dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan Injil. Bahkan, tidak sedikit orang Kristen yang hidup tanpa nilai-nilai yang diajarkan Yesus. Dibutuhkan banyak pejuang iman Kristen yang setia memberitakan Injil Kristus meski menghadapi berbagai penolakan dan rintangan. Yesus memanggil kita semua untuk menjadi pejuang iman. Adakah yang menjawab panggilan-Nya? Mari kita jawab panggilan Tuhan dengan sikap siap sedia seorang pejuang iman. Hanya di dalam-Nya, kita dikuatkan dan dimampukan untuk menderita demi Injil. [ASP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |