Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/11/25 |
|
Sabtu, 25 November 2017 (Minggu ke-24 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam bahasa Jawa terdapat ungkapan wang-sinawang. Ungkapan ini memiliki arti sebagai berikut: ketika kita melihat orang lain, seolah-olah hidupnya serba enak, tidak punya masalah, bahagia, dan sebagainya. Demikian juga dengan kehidupan Nebukadnezar. Sebagai penguasa, ia sukses menjalankan pemerintahannya. Dengan tangan besinya, kerajaan Babel menjadi kukuh dan aman dari ancaman musuh. Mereka maju dalam seni, budaya, ekonomi, mahir dalam mendirikan bangunan yang megah, dan kekuasaannya terbentang luas meliputi segala suku, bangsa, dan bahasa (1). Siapa yang pernah menduga kalau Nebukadnezar selalu dihantui oleh kegelisahan. Walaupun ia mendiami istana yang megah, bergelimang kekayaan, dan memiliki kekuasaan yang besar, namun semuanya itu tidak dapat menenteramkan gejolak batinnya. Semua kegelisahan hatinya berawal dari mimpinya. Dalam mimpinya, Raja Nebukadnezar melihat berbagai khayalan dan penglihatan (5). Ia merasa bahwa mimpinya merupakan teguran dari Tuhan. Alih-alih mencari Allah yang hidup untuk mendapatkan ketenangan dan jawaban atas apa yang dilihatnya, sebaliknya Nebukadnezar mengundang orang-orang berilmu, ahli jampi, para Kasdim, dan ahli nujum. Mereka diminta untuk menghadapnya dan memberitahukan makna dari semua hal yang menggelisahkan hatinya (7). Kenyataannya, mereka tidak mampu menjelaskan makna dari mimpi dan penglihatan Nebukadnezar (7). Dualisme dan sinkretisme adalah paham atau ideologi yang sering kali membawa umat Allah jatuh dalam perzinaan rohani. Banyak sekali orang Kristen yang mengaku percaya kepada Kristus, namun saat yang sama masih mencari paranormal dan kuasa gaib untuk mengatasi persoalan hidup. Di sinilah iman kepada Allah dipertaruhkan. Akhirnya, alih-alih mendapat solusi, malahan mereka menambah masalah baru. Marilah kita belajar hidup setia dan menjadikan Allah dalam Kristus sebagai satu-satunya sumber solusi atas hidup kita. [WSP] Baca Gali Alkitab 4 Pasal ini unik karena merupakan kesaksian Raja Nebukadnezar mengenai Allah Israel, padahal dia adalah raja Babel! Pasal ini bagai dekrit seorang raja yang ingin menyampaikan suatu pesan yang harus diketahui khalayak ramai. Dan bila seorang raja menyampaikan dekrit, tentu ada sesuatu yang penting, yang ingin dia sampaikan. Mari kita simak! Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |