Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/11/25 |
|
Rabu, 25 November 2020 (Minggu ke-25 sesudah Pentakosta)
|
|
Coba Anda bayangkan sejenak. Di hadapan Anda terbentang laut biru diiringi suara debur ombak. Di atas, langit cerah dengan beberapa gumpal awan putih berarak. Di kiri-kanan, gunung-gunung dan hutan menghampar dengan pepohonan hijau. Dengan bayangan itu semua, terasa indah, bukan? Bagaimana kalau tiba-tiba ombak meninggi? Tsunami terjadi. Langit berubah gelap dengan petir menyambar dan jadilah hujan badai. Apa yang Anda rasakan? Seketika rasa kagum berubah menjadi kengerian. Yesaya menggambarkan hukuman atas bangsa-bangsa termasuk Edom. Sekitar 589-587 SM, Nebukadnezar, Raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ketika Yerusalem hancur, orang Edom menyatakan permusuhan kepada Yehuda. Mereka memanfaatkan kemalangan Yerusalem. Itu sebabnya, orang Israel kerap mengutuk Edom. Dalam bacaan kali ini, penghakiman atas Edom mewakili semua bangsa yang melawan Allah. Tampaknya Allah mengkhususkan bangsa yang melawan-Nya untuk ditumpas. Alkitab juga menulis akan ada hari penghakiman dan kehancuran seperti lautan api Sodom. Gambaran mengenai penghukuman atas bangsa-bangsa ini memang sangat mengerikan. Pada waktu Allah menghajar manusia, tak ada satu pun yang luput (2-9). Sama seperti ketika Allah menurunkan air bah. Allah mengasihi dan menyelamatkan Nuh beserta seluruh keluarganya karena Nuh hidup benar dan mendengarkan suara Allah. Nuh menerima dan melakukan apa yang Allah perintahkan. Ia melakukan firman Allah dengan menyiapkan bahtera yang menyelamatkannya dan seisi keluarganya. Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah hidup benar di hadapan-Nya? Apakah kita sudah menaati firman dan melakukan tugas dari-Nya? Janganlah kita melawan firman Allah! Akan tetapi, lakukanlah kehendak-Nya. Pada masa kini, kita sebaiknya mengikuti teladan mereka yang setia memelihara firman Allah. Seperti Nuh yang menyukakan hati Allah, mari kita menyukakan hati Allah dengan menghidupi firman-Nya. [SMR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |