Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/11/26 |
|
Kamis, 26 November 2015
|
|
Judul: Bukan Sekadar Jamuan Hal itulah yang diperingatkan Salomo di sini (2). Ia mulai dengan gambaran tentang perjamuan dan hubungan seseorang dengan lingkungan istana atau para petinggi negara. Seseorang harus takut dan berhati-hati sebab perjamuan dengan raja bukan sekadar jamuan makan kenyang, melainkan untuk bercakap-cakap dan berdiskusi. Sikap terhadap raja dan apa isi pembicaraan dalam perjamuan itu menjadi latar belakang peringatan-peringatan melawan ambisi dan ketamakan akan kekayaan, serta kekuasaan dan kemewahan (4-5). Dalam jamuan itu, seseorang begitu mudah masuk ke dalam pencobaan dan terancam jatuh dalam dosa ketamakan, kemewahan, hawa nafsu daging, serta makan minum secara berlebihan. Jika pandangan mata senantiasa terarah pada kekayaan, maka kekayaan akan terbang lenyap. Saat itu seperti Haman yang tidak memikirkan hal lain selain kehormatan diri (Est. 5:12) dan menyenangkan langit mulutnya, maka jerat pun terpasang di kepalanya. Jika kita tidak mau terjerat, ada dua hal perlu diperhatikan. Pertama, memperhatikan apa yang ada di depan kita (1b). Artinya, perlu kehati-hatian dalam melihat, memilih, dan memutuskan sesuatu, agar hal itu tidak membahayakan diri sendiri (6-8). Kedua, siapakah yang ada di depan kita (1a, 9). Artinya, perlu hikmat dalam berkata-kata, tetapi lamban mengucapnya untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman atau pun pertengkaran. Jadi, saat ada hidangan lezat terbentang di depan kita, hendaknya menahan diri seolah-olah ada pedang di leher kita (2-3). Karena godaan dari kemewahan dan ketamakan terasa lebih kuat dan berbahaya bagi orang yang tidak terbiasa dengan jamuan besar. Lagi pula dalam jamuan besar terdapat unsur ketidaktulusan dari orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi. [SB]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |