Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/11/27 |
|
Minggu, 27 November 2005
|
|
Judul: Eksekusi hukuman Allah Asyur yang tidak mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan oleh Nahum dan tidak mengakui Allah yang berdaulat mengalami penghukuman Allah. Melalui kehadiran dan kekuatan bangsa lain, yaitu Babel, Asyur digempur dan kalah. Eksekusi penghukuman dari Allah ini digambarkan secara rinci di dalam perikop hari ini. Pada ayat 3-10, kita melihat gambaran penyerbuan dan penghancuran Niniwe oleh suatu bangsa perkasa. Para pasukan bangsa ini datang dengan pakaian berwarna merah yang melambangkan peperangan dan korban (ayat 3). Mereka menyerbu kota itu dengan kereta-keretanya (ayat 4) walaupun mendapat perlawanan dari pasukan khusus Niniwe, pada akhirnya mereka berhasil menembus masuk (ayat 5-6). Istana dan isinya dipermalukan (ayat 7). Semua penduduk Niniwe menyerah, tapi tidak ada pengampunan (ayat 8, 10). Semua isi kerajaan dijarah (ayat 9). Inilah realisasi kekalahan Niniwe. Kemuliaan Niniwe memudar. Benteng perlindungan yang dibanggakan oleh Asyur sudah menjadi puing-puing oleh hukuman Allah. Keganasan dan kedahsyatan Asyur yang dilambangkan oleh auman dan kegarangan singa-singa, tunduk dan bungkam di hadapan Allah seperti macan ompong (ayat 11-12). Allah telah menjadi musuh mereka dan menghukum Niniwe. Allah sendiri yang mengeksekusi hukuman terhadap Niniwe (ayat 13). Mereka tidak lagi berkuasa. Murka dan penghukuman Allah ditujukan kepada para musuh yang tidak mau bertobat. Namun, Allah yang membenci dosa juga adalah Allah yang mengasihi orang berdosa. Hukuman itu sudah ditanggung oleh Yesus Kristus di kayu salib bagi orang yang bertobat. Kita yang sudah merasakan kasih Allah dalam Kristus Yesus patutlah mengucap syukur dan memberitakan kasih-Nya itu kepada mereka yang masih menjadi musuh-musuh Allah. Camkanlah: Hukuman Allah atas Asyur merupakan peringatan serius untuk semua musuh Allah agar bertobat, dan dorongan bagi umat Allah untuk mengabarkan Injil.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |