Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/11/27 |
|
Jumat, 27 November 2009
|
|
Judul: Kembali kepada Tuhan Apa sebenarnya masalah mendasar manusia berdosa? Bukan semata-mata kelemahan moral atau ketidak-tahuan hukum, melainkan ketidakmauan taat kepada Tuhan. Itu yang menyebabkan manusia dihukum Allah. Namun, Allah penuh dengan kasih senantiasa menawarkan pengampunan asal saja manusia mau bertobat. Inilah masalah yang ada pada bangsa Israel. Bagi generasi yang hidup di masa sesudah pembuangan, Allah mengingatkan mereka agar jangan mengulangi kesalahan yang sama yang dilakukan nenek moyang mereka. Berulang kali mereka dipanggil untuk bertobat, disertai janji pengampunan. Namun, karena kekeraskepalaan mereka, panggilan pertobatan itu ditolak, bahkan mereka menganiaya para nabi yang tidak bosan-bosannya mengingatkan mereka (ayat 4). Sesungguhnya, akibat kekeraskepalaan mereka, hukuman Allah tidak terhindarkan. Pembuangan menjadi saksi bagaimana generasi masa lalu binasa! Mirip dengan sejarah mereka ketika keluar dari Mesir. Di padang gurun generasi pertama yang keluar dari Mesir, harus binasa semuanya kecuali Yosua dan Kaleb karena tidak taat. Namun, generasi kedua beroleh kesempatan masuk ke Tanah Kanaan (lih. Bilangan). Mengapa? Karena firman-Nya tidak berubah (ayat 6): "Kembalilah kepada-Ku, ... maka Aku pun akan kembali kepadamu"(ayat 3). Generasi yang di pembuangan, yang menyadari dosa-dosa mereka bertobat! Merekalah yang mengalami kasih setia Allah sehingga dari merekalah lahir generasi pasca pembuangan. Sebagian mereka, para orang tua yang memiliki sejarah masa sebelum pembuangan. Sebagian besar lainnya, lahir di masa pembuangan, adalah generasi pertama pasca pembuangan. Bersyukur kepada Tuhan! Masa lalu Anda bisa jadi penuh dosa, namun Tuhan penuh kasih setia! Dia menanti Anda untuk kembali (ayat 3). Tuhan Yesus bahkan sudah mati untuk menggantikan hukuman bagi dosa-dosa masa lalu Anda. Jangan sia-siakan pengurbanan-Nya itu!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |