Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/11/28 |
|
Kamis, 28 November 2019 (Minggu 24 sesudah Pentakosta)
|
|
Apakah Anda pernah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari orang yang dihormati, seperti: dilecehkan, dicuekkan, dipandang sebelah mata, dan sebagainya. Hal itu membuat kita jengkel, marah, mendendam, atau tawar hati. Pemazmur memohon kepada Allah untuk tidak bungkam, diam, dan berpangku tangan (2). Permohonan itu menunjukkan betapa besarnya harapan pemazmur kepada Allah. Hal ini dikarenakan hidupnya dan bangsa Israel sedang terancam oleh bangsa-bangsa yang berniat untuk menghancurkan mereka (3-6). Total ada sepuluh bangsa yang digambarkan mengancam Israel (7-9). Pemazmur datang kepada Allah karena kebaikan dan kehebatan-Nya telah teruji. Midian, Sisera, Yabin, Oreb, Zeeb, Zebah, dan Salmuna dapat dijadikan contoh konkret. Mereka pernah merasakan kedahsyatan kuasa Allah (10-12). Di muka bumi ini tidak ada sesuatu pun yang lebih besar dibandingkan Allah yang Mahatinggi. Meski Israel tidak luput dari berbagai ancaman, tetapi mereka belajar beriman dan berharap kepada Allah. Hidup kita sebagai orang beriman pun tidak lepas dari ancaman. Sudah cukup sering kita dengar bahwa umat Kristen diancam, kariernya dihambat, bahkan dipecat jika ia bertahan dalam imannya. Satu-satunya cara agar kariernya lancar, ia harus meninggalkan keyakinan imannya. Mungkin saja ancaman yang dihadapi lebih luas dan tidak sebatas pada karier, tetapi juga prestasi, ekonomi, sampai relasi dengan sesama. Gentarkah kita saat menghadapi semua ancaman? Goyahkah iman dan pengharapan kita kepada Allah? Lihatlah keyakinan iman pemazmur yang terus-menerus menyala kepada Tuhan, demikian seharusnya iman kita. Kita tahu, Allah lebih besar daripada segala hal yang dapat mengancam kita. Karena itu, ingatlah selalu untuk bersabar dalam menghadapi semua ancaman. Tetap bersukacita dalam pengharapan dan bertekun dalam doa (Rm. 12:12). Doa: Tuhan, kuatkanlah kami dalam menghadapi berbagai ancaman yang menerpa hidup kami. [YWA]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |