Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/11/29 |
|
Selasa, 29 November 2011
|
|
Judul: Untuk dimurnikan Adakah orang yang bersedia dengan senang hati menerima penderitaan? Siapakah orang yang dengan suka rela bersedia menjalani proses yang menyakitkan dalam sebuah penderitaan? Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang bersedia menjalani penderitaan. Namun sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita tidak menolak penderitaan, bila itu merupakan konsekuensi karena berpihak pada kebenaran. Untuk itu kita perlu mengingat bahwa jika kita ambil bagian dalam penderitaan Kristus, maka kita juga akan ambil bagian dalam kemuliaan dan sukacita Kristus (13). Ini merupakan berkat karena menunjukkan bahwa kita adalah pengikut Kristus sejati dan penderitaan kita terjadi karena kita diidentifikasikan dengan Kristus. Dengan penderitaan yang kita alami itu, kita bisa memuliakan Tuhan karena apa yang Dia lakukan bagi kita dan melalui kita. Namun ada juga penderitaan yang terjadi karena orang melakukan kejahatan atau tindakan-tindakan yang berlawanan dengan kehendak Allah (15). Jadi penderitaan semacam itu datang sebagai konsekuensi atas berbagai tindakan berdosa yang diperbuat orang. Penderitaan semacam itu hanya akan membawa kesedihan dan kepahitan, serta tak berfaedah. Lebih dari itu, penderitaan karena dosa tentu saja akan mempermalukan nama Tuhan. Penderitaan juga dapat dilihat sebagai upaya pemurnian dari Allah, karena penderitaan berguna untuk pembentukan karakter dan pengokohan iman kita. Oleh karena itu kita perlu menyerahkan diri kita kepada Allah dan bergantung sepenuhnya kepada Dia agar Dia menganugerahi kita kuasa yang memampukan kita untuk keluar sebagai pemenang. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |