Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/11/30 |
|
Senin, 30 November 2009
|
|
Judul: Tuhan lebih berkuasa Pertanyaan di penglihatan pertama, "berapa lama ya Tuhan?" menggema terus di hati umat Tuhan, yang melihat kenyataan mereka masih dijajah, dan penjajah masih berjaya, walau berganti bangsanya. Dulu Asyur, Babel, sekarang Persia. Di satu sisi, Persia dipakai Tuhan untuk pemulangan umat-Nya. Namun, Israel masih dijajah Persia. Penglihatan kedua ini diberikan untuk menegaskan bahwa Allah berdaulat melampaui kekuatan apa pun di dunia ini. Penglihatan kedua ini menyajikan empat tanduk yang telah menghancurkan umat Tuhan. Tanduk hampir selalu melambangkan kekuatan. Kalau dihubungkan dengan binatang, seperti di Daniel 7, tanduk adalah kekuatan bangsa yang tidak mengenal Tuhan yang mencoba merajai dunia milik-Nya. Empat adalah lambang sesuatu yang menyeluruh, misalnya empat arah mata angin, empat penjuru bumi. Jadi, empat tanduk adalah kekuatan menyeluruh musuh Allah yang luar biasa. Syukur kepada Tuhan, justru kedaulatan dan kekuasaan-Nya jauh melampui kekuatan tanduk-tanduk tersebut. Dia mengangkat empat tukang besi (harf. tukang dengan keahlian apa saja) untuk menghempaskan keempat tanduk tersebut. Dalam kitab Daniel, penglihatan serupa yang lebih spesifik menunjuk kepada bangsa-bangsa yang bergantian menaklukkan Israel. Namun, di sini tekanannya bukan pada bangsa apa, tetapi kepada kedaulatan Tuhan yang bisa memakai kekuatan lain untuk menghancurkan mereka. Dalam sejarah umat Tuhan, satu bangsa yang memegahkan diri bisa dihancurkan oleh bangsa lain yang di kemudian hari diremukkan oleh bangsa yang lain lagi. Bukankah kedaulatan Allah sungguh ditegakkan lewat kenyataan sejarah ini? Bagi umat Tuhan saat itu, penglihatan ini tentu mendatangkan kelegaan dan pengharapan. Bagi kita, pengharapan itu sudah digenapi. Karena melalui kematian dan kebangkitan Kristus, kuasa apa pun yang melawan Allah dan umat-Nya sudah dipatahkan oleh-Nya secara ajaib dan berdaulat!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |