Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/11/30 |
|
Rabu, 30 November 2022 (Minggu Adven 1)
|
|
Berkat yang melimpah bisa saja menjadi rintangan bagi kita untuk hidup bagi Allah. Sebagai orang percaya, terkadang kita mempersembahkan sesuatu yang kurang pantas karena kita terlalu sayang dengan harta benda yang kita miliki. Allah memberikan firman bahwa penyembahan berhala adalah kekejian yang Tuhan larang (16:21-22). Hukuman mati akan diberikan kepada mereka yang melakukannya (17:2-7). Hal yang menarik terdapat dalam teks Ulangan 17:1 yang diapit oleh bagian yang berbicara tentang penyembahan berhala. Pada bagian itu, Tuhan melarang umat-Nya untuk mempersembahkan persembahan yang cacat dari binatang yang akan dipersembahkan kepada Allah. Perintah itu muncul karena ada kecenderungan di antara orang Israel untuk mempersembahkan sesuatu yang tidak pantas kepada Tuhan; dan Tuhan menganggap apa yang mereka lakukan sebagai kekejian bagi-Nya. Penyembahan berhala dan persembahan yang cacat adalah jahat dan keji. Dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, berhala mungkin sudah tidak ada dalam bentuk patung atau pohon yang disembah. Namun, berhala dalam bentuk yang berbeda muncul menggantikan Allah dalam hidup kita. Berhala itu bisa berbentuk harta atau uang yang kita punya. Hal itu menjadi berhala ketika diri kita sepenuhnya terpikat padanya dan harta itu menggantikan Allah dalam hati kita. Persembahan yang cacat atau buruk bisa saja kita persembahkan dari milik kita. Kita juga sering tergoda untuk mempersembahkan sesuatu yang tidak pantas, sedangkan yang terbaik kita simpan menjadi milik kita. Padahal, Tuhan tidak membutuhkan persembahan itu, tetapi Ia melihat kepada prioritas yang kita buat dalam hidup: apakah Dia mendapatkan tempat yang utama, ataukah berkat yang dilimpahkan-Nya justru membuat mata kita buta dan menggantikan Dia? Kita perlu memperbaiki perilaku kita dalam menyembah Tuhan, dan mempersembahkan segala yang terbaik bagi Allah. Kiranya kita pun dimampukan untuk dapat memprioritaskan Allah sebagai yang utama dalam hidup kita. [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |