Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/12/01 |
|
Selasa, 1 Desember 2009
|
|
Judul: Tembok perlindungan Tembok yang mengelilingi sebuah kota pada masa lampau diperlukan untuk melindungi kota tersebut dari serangan musuh. Oleh karena itu, penting sekali memastikan tembok tersebut kokoh dan tidak mudah ditembus musuh. Pada penglihatan ketiga ini, Zakharia melihat seorang muda yang bertugas mengukur keliling Yerusalem (ayat 2). Rupanya orang itu sedang menjalankan tugas menggenapi penglihatan pertama (Za. 1:16), yaitu Yerusalem akan dipulihkan untuk menjadi tempat bagi umat Tuhan merasa aman dan merasakan kehadiran Tuhan. Apa gunanya mengukur keliling kota kalau bukan untuk mendirikan tembok sebagai benteng perlindungan kota tersebut? Yang luar biasa dari penglihatan ini adalah, tidak akan ada tembok yang akan didirikan mengelilingi Yerusalem, seperti yang ada pada masa lalu. Tujuan Tuhan adalah membuka Yerusalem selebar-lebarnya dan seluas-luasnya supaya bisa menampung orang dan ternak sebanyak-banyaknya (ayat 4). Bukankah ini melambangkan pemulihan Yerusalem sebagai pusat ibadah bukan hanya untuk umat Israel, tetapi untuk semua umat Tuhan dari berbagai suku dan bangsa? Hal tersebut pernah dinubuatkan Yesaya dan Mikha, nabi-nabi sebelum pembuangan. Ternyata walau Yerusalem itu tak bertembok sehingga dari sudut pandang manusia rentan untuk diserbu musuh, Allah menyatakan diri sebagai tembok berapi perlindungan yang teguh bagi umat yang tinggal di Yerusalem. Kalau Allah adalah penjaga Israel, siapakah yang sanggup mendobrak masuk dan mencelakakan mereka? Tidak ada (lih. Mzm. 121)! Kita bisa mengaplikasikan penglihatan ini untuk gereja Tuhan masa kini. Sebagaimana Yerusalem harus tidak bertembok agar semua orang boleh berziarah dan beribadah kepada Tuhan di sana, demikian gereja harus terbuka kepada siapa pun yang hendak mencari dan menyembah Tuhan di sana! Dengan iman kita percaya Tuhan sendiri yang akan menjaga umat-Nya demi kemuliaan-Nya!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |