Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/12/01 |
|
Minggu, 1 Desember 2019 (Minggu Adven ke-1)
|
|
Dalam kehidupan sehari-hari, kita acap kali diperhadapkan dengan situasi yang menekan. Masalah dan pergumulan itu adakalanya menghimpit iman dan membuat kita berada dalam kesesakan. Dalam kondisi seperti ini, tidak sedikit orang yang putus asa. Apakah yang harus dilakukan supaya kesesakan tidak membuat kita putus asa? Sama seperti manusia pada umumnya, Daud pun pernah mengalami pergumulan dan penderitaan dalam hidupnya. Dia pernah berada dalam beratnya kesesakan (7). Dalam kesesakan hidup tidak ada hal lain yang dapat dilakukan oleh Daud, selain berseru dan berdoa memohon pertolongan Tuhan. Melalui seruan dan doanya, kita mendapati bahwa Daud sungguh-sungguh berharap kepada Allah. Hal itu tampak dari perkataan Daud: "Sendengkanlah telinga-Mu; peliharalah nyawaku; pasanglah telinga kepada doaku." Doa dalam kesesakan ini dipanjatkan Daud dengan penuh keyakinan kepada Tuhan. Sekalipun belum menerima jawaban atas doanya, tetapi Daud sama sekali tidak memiliki keraguan terhadap Tuhan. Ia berkata, "Sebab Engkau menjawab Aku" (7). Keyakinan Daud ini bukan sekadar optimisme naif, melainkan sebuah pernyataan iman yang memiliki dasar kuat, yaitu karena tidak ada yang dapat bertindak secara ajaib dan mulia, selain Tuhan yang disembah Daud. Jika Anda hari ini berada dalam kesesakan, entah karena impitan ekonomi, penyakit, masalah keluarga, dan sebagainya, jangan putus asa! Kita memiliki sarana istimewa yang disediakan Tuhan untuk kita, yaitu berseru kepada-Nya dalam doa. Percayalah bahwa Dia adalah Allah yang peduli terhadap pergumulan umat-Nya. Ia akan menjawab doa kita sesuai dengan waktu-Nya. Jangan terlalu berharap kepada manusia dan solusi yang diberikan dunia. Sebab, kita memiliki Allah yang tiada bandingannya. Tuhan yang kita sembah jauh lebih besar daripada masalah yang menimbulkan kesesakan dalam hidup kita. Doa: Dengarkanlah seruan pada masa sesak yang mengimpitku, ya Tuhan. [AB]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |