Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/12/04 |
|
Sabtu, 4 Desember 2021 (Minggu Adven ke-1)
|
|
Sebagai umat pilihan Allah, kita hidup dalam kebenaran Allah. Ada pun yang dimaksud dengan "kebenaran" bukanlah kebenaran matematika (seperti 1 + 1 = 2), atau kebenaran hukum (yang ini mematuhi peraturan, yang itu melanggar peraturan), atau kebenaran moral (yang ini benar, yang itu salah). Di dalam surat Rasul Paulus kepada Timotius, orang-orang pilihan Allah tidak hanya memelihara iman, tetapi juga pengetahuan akan kebenaran (1). Nah, sebagai orang beriman, kebenaran kita tampak dalam ibadah kita, yaitu sikap dan tindakan kita yang menyembah Allah. Kebenaran kita dibangun berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal (2a). Di dalam kebenaran inilah, kita menerima janji dari Allah yang tidak berdusta dan yang telah menyatakan firman-Nya. Kita dibawa kepada kehidupan yang diberkati Tuhan, yang disediakan Allah sebelum permulaan zaman (2b-3). Dengan demikian, kebenaran yang dimaksud di sini adalah kebenaran teologis, yaitu kebenaran yang nyata bahwa manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (lih. Rm. 3:23), serta kebenaran Injil bahwa manusia telah ditebus dalam kasih karunia Allah yang diberikan dengan cuma-cuma dan dibenarkan melalui Kristus Yesus (lih. Rm. 3:24). Jadi, "kebenaran" itu adalah kebenaran tentang karya besar dari Allah yang telah membenarkan kita sehingga kita tidak lagi dikuasai kebinasaan, melainkan kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah. Itulah kebenaran iman Kristen. Dalam menantikan kedatangan-Nya, kita harus hidup dalam kebenaran tadi sebab kita sudah tidak hidup dalam ketidakbenaran dunia. Kita-yang telah dibenarkan oleh Tuhan, namun masih hidup dalam dunia yang tidak benar-kini sedang dituntun menuju ke kepenuhan kebenaran yang menyelamatkan itu. Bila kita ingin tetap berjalan lurus, tak ada pilihan lain kecuali berbuat benar dan bertahan dalam kebenaran Injil Allah. Dalam masa Adven ini dan masa-masa selanjutnya, segala ketidakbenaran dunia harus kita hindari, agar kebenaran kita tetap utuh dan kita tidak kehilangan arah. Dalam hal ini, ada Tuhan yang senantiasa menyertai kita sehingga dengan tuntunan-Nya kita tetap hidup dan setia dalam kebenaran-Nya. [SRH] Baca Gali Alkitab 5 Di komunitas mana pun, diperlukan seorang pemimpin yang sanggup mengarahkan orang-orang menuju satu tujuan bersama. Masalah dan pilihan sulit pun dipecahkan dengan kebijaksanaan sang pemimpin. Untuk memimpin suatu negara, dibutuhkan figur yang berwibawa dan dapat dipercaya. Terlebih lagi pemimpin umat Tuhan! Ada jemaat yang dibingungkan oleh ajaran sesat, ada juga yang cekcok karena hal remeh. Belum lagi, masalah sehari-hari yang harus dijawab berdasarkan ajaran Injil. Semua itu harus diatasi demi mencapai hidup kudus di dalam pengakuan iman kepada Allah. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |