Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/12/05 |
|
Senin, 5 Desember 2005
|
|
Judul: Sumber hikmat Dalam dunia, ada beberapa orang yang dihormati karena dianggap berhikmat. Orang yang berpendidikan tinggi, orang yang berkuasa, dan orang yang berpengalaman (orang tua). Padahal ketiga kelompok orang itu belum tentu lebih bijak daripada orang yang tidak bersekolah, kaum sahaya, dan anak-anak muda. Hikmat bukan ditentukan oleh status. Elihu selama ini bungkam karena ia menghormati kaum yang lebih tua, yaitu Ayub dan ketiga temannya. Namun, Elihu melihat mereka yang seharusnya menjadi sumber hikmat dan selama itu dipandang berhikmat oleh masyarakat tidak mampu menawarkan solusi bagi masalah Ayub. Mereka hanya mempersalahkan Ayub tanpa mampu membuktikan kesalahannya (ayat 12). Bahkan mereka berdalih bahwa hanya Allah yang dapat mengalahkan Ayub (ayat 13) padahal merekalah yang gagal (ayat 15). Bagi Elihu, itu adalah tanda bahwa tidak selalu pengalaman hidup dan usia lanjut menjadi dasar seseorang berhikmat (ayat 6-7, 9). Sumber hikmat ada pada Allah yang dalam anugerah-Nya memberikannya kepada orang yang dipilih-Nya (ayat 8). Itu sebabnya, Elihu memberanikan diri berkata-kata karena ia merasa dirinyalah yang memiliki hikmat. Elihu tidak dapat sabar lagi terhadap proses perdebatan tanpa solusi yang terjadi antara ketiga teman Ayub dan Ayub (ayat 16, 17-20). Hikmat sejati tidak berpihak pada pandangan manusia melainkan pada kebenaran (ayat 21-22). Apakah Elihu memiliki hikmat ilahi untuk menjawab permasalahan Ayub? Masih harus dilihat dan dibuktikan melalui ucapan-ucapannya di pasal-pasal berikut meski kata-kata hikmat telah terungkap dari bibirnya. Allahlah sumber hikmat dan Ia yang memberikannya kepada manusia. Sebagai anak Tuhan, kita dipanggil untuk menjadi alat Allah guna menjawab berbagai persoalan hidup. Kita perlu firman-Nya sebagai sumber hikmat utama. Camkan: Pendidikan dan usia bukan faktor terpenting, tetapi penopang sebab hikmat datang dari hubungan akrab seseorang dengan Tuhan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |