Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/12/05 |
|
Kamis, 5 Desember 2013
|
|
Judul: Cari Allah, jangan yang lain Di Perjanjian Lama, penyembahan berhala yang dilakukan umat Tuhan kerap dilukiskan sebagai perselingkuhan atau perzinaan. Itulah gambaran yang kita temui dalam ayat 7-8 karena sebagai umat Allah, mereka justru beribadah kepada dewa bangsa asing, yaitu Molokh (9). Apakah perzinaan ini menimbulkan rasa bersalah di dalam diri umat? Ternyata tidak. Mereka malah merasa kuat (10). Bahkan dalam keterikatan dengan Molokh, umat tidak takut lagi kepada Tuhan (11). Mereka tidak sadar bahwa iman dan ibadah mereka kepada Molokh sesungguhnya merupakan sesuatu yang semu dan sia-sia belaka (13). Oleh karena itu, Allah akan membawa umat ke dalam penghakiman (12). Pada hari itu akan nyata bahwa segala kesalehan mereka adalah semu. Dewa yang mereka sembah pun akan terbukti tidak memiliki kuasa apa-apa karena tidak dapat menolong mereka (13). Namun orang-orang yang berlindung kepada Tuhan akan menerima berkat yang sejati dan menikmati persekutuan dengan Allah. Iman kepada Allah memang akan membuat orang merasa aman, sementara percaya kepada berhala akan membuat hidup orang berakhir dalam kesia-siaan. Mari periksa kembali diri kita, adakah iman kita kepada Allah adalah iman yang sungguh-sungguh murni? Jangan beri celah pada keraguan sehingga kita mencari sesuatu yang bukan Allah -apa pun itu- untuk menjadi sandaran kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |