Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/12/05 |
|
Kamis, 5 Desember 2019 (Minggu Adven ke-1)
|
|
Dosa membuat manusia bukan hanya sulit menepati janji, tetapi juga tidak tahu bersyukur dan berterima kasih. Ketika Tuhan memberikan kasih setia-Nya kepada manusia, bukan rasa terima kasih yang didapatkan oleh Tuhan, melainkan pengingkaran dan pengkhianatan. Jika dalam Mazmur 89:1-19 kita melihat janji setia Tuhan yang tidak berkesudahan, maka dalam nas ini kita akan melihat bagaimana respons umat Allah. Pemazmur mengungkapkan bahwa kesetiaan Tuhan terhadap umat-Nya selayaknya direspons dengan kesetiaan kepada Tuhan pula. Seharusnya, umat Allah merespons sungguh-sungguh dengan menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya Allah yang disembah dan diandalkan (27). Fakta yang terjadi justru tidak demikian karena mereka meninggalkan firman Tuhan dan melanggar segala ketetapan-Nya. Bagaimanakah reaksi Tuhan saat melihat respons dari umat yang dikasihi-Nya? Pemazmur dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan pasti membalas dan menghukum umat atas ketidaksetiaan mereka. Sekalipun demikian, kasih setia Tuhan kepada umat-Nya tidak akan berubah. Mengapa demikian? Di satu sisi, murka dan penghukuman Tuhan merupakan konsekuensi yang harus ditanggung karena pengkhianatan umat. Di sisi lain, kesetiaan Tuhan itu tidak dapat dibatalkan oleh apa pun karena ada ikatan perjanjian antara Tuhan dan leluhur bangsa Israel pada masa lampau. Apa pesan yang kita dapatkan dari pemazmur? Sebagai umat yang telah menikmati kasih setia Tuhan, kita harus merespons kesetiaan Tuhan dengan hidup bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya. Secara praktis, rasa syukur dan terima kasih itu dapat diwujudkan dengan cara melakukan firman dan kehendak-Nya dalam hidup kita. Meskipun kita adalah manusia lemah yang tidak mampu melakukannya dengan sempurna, namun Tuhan lebih menghargai kesungguhan hati dan kerja keras kita yang tidak berhenti mencoba walau harus jatuh bangun. Doa: Tuhan, kuatkanlah aku untuk melakukan kehendak-Mu dalam hidupku. [AB]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |