Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/12/07 |
|
Jumat, 7 Desember 2007
|
|
Judul : Karena kebenaran Sang penatua menujukan suratnya kepada ibu yang terpilih dan anak-anaknya (ayat 1). Mungkin yang dimaksud adalah gereja lokal dan anggota-anggotanya. Mengapa Yohanes memakai nama kiasan? Ada kemungkinan surat ini ditulis pada masa penganiayaan terhadap orang percaya, sehingga Yohanes tidak ingin menyebutkan nama siapapun di dalam suratnya. Karena bila surat ini ditemukan oleh pihak penguasa, lalu mereka tahu siapa pengirim dan orang yang dituju surat tersebut, itu bisa membahayakan hidup kedua belah pihak. Namun bila tidak ada nama lalu surat itu jatuh ke tangan pihak yang tak berkepentingan, maka surat itu tidak lebih dari pesan seseorang kepada sahabatnya. Meski demikian, keinginan Yohanes untuk menulis surat tidaklah surut. Para pembaca surat Yohanes adalah orang-orang yang menerima kasih karunia Allah hingga mereka memiliki iman pada kebenaran Allah. Selanjutnya terbentuklah komunitas iman. Komunitas itu dikasihi oleh orang-orang yang juga mengenal kebenaran (ayat 1). Kasih berhubungan dengan kebenaran. Kebenaran bukan sekadar pengetahuan. Kebenaran berdiam di dalam diri orang percaya dan terpancar di dalam keberadaan mereka. Karena kebenaran itu merupakan kebenaran Allah, maka keberadaannya di dalam diri orang yang menerima anugerah Allah tidak mengenal batas waktu, tidak berubah, tidak memudar, tidak berfluktuasi, dan tidak menjadi kedaluwarsa (ayat 2). Bila kita mencamkan bahwa kebenaran itu yang menyatukan orang percaya, maka seharusnya kita menyadari bahwa kesatuan jemaat pun hendaknya berdiri teguh. Jemaat berdiri bukan karena kesamaan haluan politik atau kesetaraan dalam tingkat ekonomi. Oleh sebab itu, jangan sampai kesatuan jemaat goyah karena perbedaan pendapat, perebutan jabatan pelayanan, atau segala sesuatu yang kualitasnya berada di bawah kebenaran. Ingatlah bahwa karena kebenaran Kristus saja kita bersatu. Jika ada perselisihan, pakailah kebenaran sebagai standar yang mempersatukan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |