Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/12/07 |
|
Minggu, 7 Desember 2014
|
|
Judul: Pujilah Sang Kuasa dan Pemurah Bagian pertama, pujian kepada Tuhan dikumandangkan karena Dialah yang telah membangun kembali Yerusalem serta mengumpulkan umat-Nya yang telah tercerai berai oleh karena pembuangan. Segala sakit hati umat yang tertindas oleh musuh telah dihapus (3), sebaliknya para musuh sudah dikalahkan (6). Di tengah bagian ini (4), pujian diarahkan pada karya penciptaan-Nya. Penggabungan dua motif ini mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Sang Penebus Israel tidak lain ialah Sang Khalik alam semesta, Dialah satu-satunya Allah yang mengatasi segala ilah lain yang disembah bangsa-bangsa! Bagian kedua, fokus pada karya Allah sebagai pemberi hidup bagi segala makhluk (8-9), termasuk manusia (10). Terutama kepada manusia, yang diciptakan unik karena bisa merespons karya-Nya secara pribadi, Allah menghendaki kesetiaan dan kebersandaran penuh (11). Bagian ketiga, kembali pada motif pertama yaitu karya-Nya atas pemulihan Yerusalem pascapembuangan. Kali ini motif penciptaan terutama diarahkan pada pemeliharaan-Nya. Sang Penebus ialah Sang Pemelihara umat-Nya. Kalau alam ciptaan, dipelihara-Nya, terlebih lagi manusia. Kita diingatkan ajaran Yesus agar tidak khawatir akan sandang-pangan-papan karena burung dan bunga pun dipelihara-Nya (Mat. 6:25-34). Pujian kepada Tuhan harus mewujud pada keberanian memercayakan diri pada kasih dan kuasa-Nya. sehingga kita, seperti umat pascapembuangan, berani menundukkan diri pada kehendak-Nya yang sudah dinyatakan lewat firman-Nya (19). Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |