Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/12/07 |
|
Senin, 7 Desember 2015
|
|
Judul: Manusia Menajamkan Sesamanya Manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk berelasi. Karena itulah pada waktu penciptaan, Allah mengatakan "tidak baik kalau manusia itu sendiri saja" (Kej. 2:18). Itu sebabnya perintah utama Allah adalah mengasihi Allah dan sesama. Bagi manusia yang sudah jatuh dalam dosa, mengasihi bukan hal yang mudah. Itu alasannya mengapa Allah perlu terus mengasah dan membentuk kita. Alat dan sarana yang efektif Allah pakai dalam membentuk kita adalah orang di sekitar kita. Ayat 17 mengatakan, "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." Karena itu, ketika Allah mengizinkan orang-orang yang menjengkelkan menimbulkan berbagai masalah bagi kita, itu berarti Allah ingin mengasah karakter kita semakin menyerupai Kristus. Perhatikan bahwa kedua besi tersebut akan menjadi lebih tajam apabila besi menajamkan besi. Dengan demikian, Allah membentuk dan mengasah semua orang dalam relasi apapun, baik diri kita maupun orang yang berelasi dengan kita. Pengasahan karakter lainnya diberikan melalui pujian. Ibarat kui dipakai untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas (21). Jika kita dapat menerima pujian dengan bijak dan tidak sombong, kita menjadi orang yang lebih matang dan bijaksana. Tujuan Allah hanya satu, yaitu kita menjadi semakin serupa dengan Tuhan kita Yesus Kristus (Rm. 8:29). Marilah kita merelakan diri dibentuk oleh Allah melalui orang-orang yang ada di sekitar kita. [IT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |