Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/12/07 |
|
Kamis, 7 Desember 2017 (Minggu Adven ke-1)
|
|
Meninggalnya Raja Nebukadnezar memiliki arti penting bagi bangsa Israel. Sebab nubuat tentang kerajaan abadi yang akan didirikan oleh Allah secara bertahap akan tergenapi (bdk. 2:44). Karena itu, pada paruh kedua Kitab Daniel, tulisannya bersifat apokalips (wahyu). Isinya adalah tentang berbagai penglihatan yang diterima Daniel. Dalam tulisannya, kita menjumpai gambaran tentang keberpihakan Allah terhadap umat-Nya dalam berbagai macam simbol. Pelbagai simbol dalam Kitab Daniel menyamarkan berbagai tokoh dan kejadian sesuai dengan konteks waktu itu. Setelah Nebukadnezar wafat, Belsyazar dilantik sebagai raja. Pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, Daniel bermimpi dan mendapat berbagai penglihatan. Ia melihat laut besar yang diguncangkan oleh keempat angin (2). Gambaran itu memperlihatkan bahwa dunia akan mengalami kekacauan. Lalu, tampaklah empat binatang besar yang naik dari dalam laut dalam rupa yang berbeda-beda (3-7). Bentuk binatang tersebut sangat menyeramkan dan menakutkan. Perilaku mereka ganas dan kejam. Keempat binatang besar itu melambangkan empat kerajaan yang akan muncul silih berganti menguasai dunia. Binatang pertama menggambarkan kerajaan Babel (bdk. 2:36-38); yang kedua menunjuk kepada kerajaan Media; yang ketiga menerangkan kerajaan Persia; dan yang keempat melukiskan kerajaan Yunani. Daniel juga melihat bahwa takhta tersebut diletakkan dan diduduki oleh Yang Lanjut Usianya dengan pakaiannya putih seperti salju. Semua takhta itu menjadi milik Allah (9-10). Semua kerajaan yang tadinya berebut dan saling membunuh akan dihukum oleh Allah (11-12). Dalam penglihatan itu, tampak pula seorang anak manusia datang dengan awan-awan dari langit. Allah menganugerahkan kerajaan dan kekuasaan abadi kepada Anak itu (13-24). Dunia selalu mengalami perubahan dan menuju kehancuran. Hanya Allah yang abadi dan tidak berubah. Mereka yang percaya kepada Kristus tidak akan mengalami kebinasaan kekal, melainkan kehidupan abadi. [WSP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |