Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/12/08 |
|
Minggu, 8 Desember 2013
|
|
Judul: Melawan kebimbangan Di bagian pertama (113-120), pemazmur yakin Tuhan akan menghakimi orang yang sesat karena kebimbangannya (118-119). Seperti sanga, yaitu kotoran yang disingkirkan dari logam oleh proses pembakaran, demikian orang fasik disingkirkan. Oleh karena itu, pemazmur menyatakan rasa takutnya akan keadilan Tuhan (120). Ia sadar kalau tidak berjaga-jaga, ia bisa berlaku seperti orang fasik. Di bagian kedua, (121-128) pemazmur meyakini hidupnya sampai saat itu telah menjalankan kebenaran (121, 127-128). Oleh karena itu ia meminta jaminan pemeliharaan Tuhan (122-124). Ia mengharapkan kasih setia Tuhan dinyatakan. Ia bahkan meminta Tuhan bertindak menyatakan kuasa-Nya atas orang fasik (126) karena perbuatan mereka yang sengaja melanggar Taurat telah membebani pemazmur (121-122). Mengikut Tuhan memang tidak boleh mendua hati. Tuhan Yesus pernah menegaskan dalam khotbah di bukit (6:24), bahwa kita tidak dapat beribadah kepada Tuhan sekaligus Mamon. Apa lagi kita yang sudah ditebus oleh Kristus. Kita merupakan milik Kristus sepenuhnya. Biarlah kita belajar mengabdikan hidup kita juga sepenuhnya untuk melayani-Nya, sambil terus menerus memercayakan diri pada pemeliharaan-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |