Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/12/08 |
|
Sabtu, 8 Desember 2018 (Minggu Adven ke-1)
|
|
Bacaan hari ini mengisahkan Allah hadir di tengah-tengah umat disertai guruh, kilat, bunyi sangkakala, dan gunung berasap. Peristiwa alam yang luar biasa ini membuat seluruh bangsa gemetar dan menjauh. Namun Musa tidak takut, bahkan ia datang mendekat ke tempat di mana Allah ada. Mendengar Allah berbicara secara langsung sangat menggentarkan, bahkan dikatakan sepertinya memperhadapkan umat kepada kematian. Kesucian dan kemuliaan Allah tak tertahan menyinari, menguji, dan memeriksa hati mereka. Berbagai peristiwa dan mukjizat yang dialami umat, sejak keluar dari Mesir, mempersiapkan mereka dapat hidup selaras dengan prinsip kebenaran, ketetapan dan tuntutan Allah. Saking takutnya bangsa Israel, mereka meminta Musa mewakili bangsanya bertemu dan berbicara kepada Allah. Sebaliknya, Musa mencoba menghibur dan menguatkan bangsanya agar tidak takut. Rasa takut akan Allah membuat umat menjauh (19-21). Sebelumnya Musa sudah memberikan teladan dengan mendekati tempat di mana Allah ada, awan tebal yang menutupi gunung (Kel.19:9). Ada perasaan takut yang menyebabkan kita menjauh dari Allah karena ketidakbenaran dalam perbuatan sehari-hari. Ada rasa "takut" yang disertai perasaan hormat dan kagum yang mendorong kita untuk datang kepada Allah. Perasaan seperti ini membuat kita menyadari bahwa tanpa firman dan kebenaran-Nya, mustahil hidup kita dapat diperkenan Allah. Bacaan ini mengajak kita memperbarui kembali persekutuan pribadi dengan Allah dalam doa, Firman, dan perintah-Nya. Janganlah kita ditegur oleh Allah dahulu barulah mau berubah. Lebih baik kita mengambil tekad untuk menjalani hidup bersama Allah daripada hidup dalam kebiasaan orang fasik. Doa: Ya Tuhan, ajarlah dan berilah kami kemampuan untuk hidup dekat dengan-Mu dengan rasa syukur dan bukan dengan perasaan takut karena melakukan pelanggaran setiap hari dalam perbuatan kami. [YTP] Baca Gali Alkitab 5 Kesadaran akan kekudusan Tuhan di dalam kehidupan orang percaya sangat penting. Karena Tuhan adalah Allah yang kudus. Oleh sebab itu, ketika Tuhan mendatangi orang Israel, hanya Musa yang dimampukan Tuhan untuk mendekat kepada-Nya. Dan ini menjadi pelajaran bagi orang Israel bahwa Allah yang kudus tidak bisa dihampiri oleh siapa pun kecuali mereka yang dikuduskan-Nya, mereka juga belajar untuk senantiasa memiliki rasa hormat dan takut akan Allah dalam kehidupan mereka. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Doa respons: Berdoa supaya umat Tuhan menjaga kekudusan hidup karena Tuhan adalah Tuhan yang kudus.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |