Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/12/08 |
|
Selasa, 8 Desember 2020 (Minggu Adven ke-2)
|
|
Sungguh mengesalkan ketika harus berhadapan dengan orang yang tidak pernah mau mengindahkan teguran. Menghadapi orang seperti itu bisa-bisa kita kehabisan kesabaran hingga harus marah. Bebal! Itulah kata yang tepat menggambarkan Israel dalam bacaan kita. Mereka diumpamakan seperti merpati tolol dan tidak berakal (11). Mengapa? Kitab 2 Raja-raja 15-17 menuliskan bahwa para raja Israel berafiliasi dengan bangsa-bangsa sekitarnya untuk menjaga stabilitas politik. Menahem membayar upeti ke Asyur agar tidak diserang. Pekah, karena tidak mau membayar upeti, diserang sehingga kehilangan setengah kerajaannya. Hosea, raja terakhir, semula takluk kepada Asyur tetapi berafiliasi ke Mesir. Akhirnya, Asyur menaklukkan kerajaan Israel seluruhnya. Sesungguhnya, kebodohan mereka adalah "tidak ada seorang di antara mereka yang berseru kepada Tuhan" (7). Mereka congkak karena percaya pada pengertian sendiri (10; bdk. Ams. 20:28). Satu-satunya jalan keselamatan mereka ada pada Allah. Namun, bukannya mencari Allah dan berbalik kepada-Nya, mereka justru menjauh dari-Nya. Mereka memberontak dan berdusta kepada Allah. Mereka benar-benar tidak berpengetahuan. Mereka tidak tahu bahwa Allah mau menebus mereka. Mereka bahkan berdusta terhadap Allah. Alhasil, mereka hancur dalam kebodohan. Semua pemimpin agama dan politik tewas karena ucapan mereka yang kasar. Karena kekalahan itu, mereka menjadi bahan olok-olok di Mesir. Dari pihak Allah, Dialah yang mengendalikan setiap peristiwa, termasuk kekalahan Israel. Kehancuran ini adalah bentuk hukuman-Nya atas ketidaksetiaan Israel terhadap perjanjian dengan Allah. Sekalipun Allah sudah menegur, mereka tetap mengeraskan hati. Apa yang terjadi pada Israel memberi kita pelajaran untuk tidak menjadi orang bebal. Mengandalkan apa pun yang bukan Allah adalah kejahatan di mata-Nya. Itu akan menghancurkan kita juga. Percayalah kepada Allah yang berdaulat melakukan segala sesuatu dan dengarkanlah setiap teguran-Nya. [JMH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |