Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/12/08 |
|
Kamis, 8 Desember 2022 (Minggu Adven 2)
|
|
Sering kali orang terlalu sibuk dengan aktivitas sehari-hari sehingga lupa merawat dirinya. Akibatnya, hal yang mewarnai kehidupannya bukan semangat yang positif, melainkan emosi negatif, yang kadang tak terkendali. Ada orang yang sedikit-sedikit marah, suka mengkritik, suka mengomel, suka menyalahkan orang lain, tidak menghargai orang lain, dan berpusat pada diri sendiri. Sebaliknya, ada pula orang yang sering menyalahkan diri sendiri, tidak percaya diri, dan menyakiti diri sendiri. Semua itu karena minimnya kekuatan diri. Diceritakan, ketika Raja Artahsasta melihat wajah Nehemia, ia pun bertanya, mengapa Nehemia bermuka muram. Lalu, Nehemia menyampaikan apa yang dirasakannya. Menariknya, tatkala raja bertanya apa yang Nehemia inginkan, Nehemia tidak buru-buru menjawab. Ia berdoa dalam hati sebelum ia memberi jawaban (4). Nehemia sadar bahwa kekuatannya bukan terletak pada dirinya sendiri, melainkan hanya pada Allah. Selain itu, ia tahu dan sungguh-sungguh mengakui bahwa keputusan raja mengabulkan permintaannya semata-mata adalah karena kemurahan Allah yang melindunginya (8). Keyakinan yang teguh dalam doa dan dialog dengan Tuhan setiap waktu adalah kunci untuk kekuatan diri yang baik. Saat ini kita belajar perihal dahsyatnya kekuatan diri yang dimiliki oleh Nehemia. Kekuatan itu terlihat ketika ia "berdialog dalam sunyi (tanpa terdengar kata)" dengan Tuhan, dan hal itu berdampak luar biasa dalam hidupnya. Lagi-lagi kita bersyukur karena telah diingatkan tentang pentingnya kekuatan diri dalam hidup sehari-hari. Mari kita terus mengasah kekuatan diri kita lewat doa dan dialog terus-menerus dengan Tuhan dalam hati kita. Mari kita belajar memusatkan pikiran hanya kepada Tuhan dan berdialog dengan-Nya. Roh yang ada di dalam diri kita berasal dari Allah. Jika kita ingin kekuatan kita menghasilkan dampak positif dalam kehidupan kita, serahkanlah segala pergumulan, keluhan, pertimbangan, dan perencanaan kita melalui doa kepada Tuhan. Dia akan mengokohkan kekuatan kita. [MTH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |